Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Selasa, 08 Mei 2018

Salah satu penyakit berbahaya yang sering menyerang orang Indonesia adalah stroke. Biasanya penyakit stroke identik dengan penyakit jantung dan kelebihan kolestrol dalam tubuh. Apakah sebenarnya stroke itu?

Stroke adalah kondisi medis gawat darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus yang disebabkan oleh pembekuan, pengentalan darah, atau terlambatnya suplai darah dan oksigen ke otak. Penyumbatan ini bisa menimbulkan reaksi biokimia atas sel-sel saraf yang menjadi kurang berfungsi dengan baik serta pengaruhnya pada operasional sistem organ dalam tubuh. Tanpa asupan darah, sel-sel otak akan mati. Stroke menyerang bagian syaraf pada otak yang disebabkan oleh pecahnya atau penyumbatan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan rentetan komplikasi fatal, dari kelumpuhan permanen hingga kematian. Stroke digolongkan kegawatan medis dalam dunia kedokteran. Pada tahun 2008, data dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak 17,3 juta jiwa penduduk Indonesia harus terenggut nyawanya karena stroke. 

Menurut American Stroke Association, salah satu faktor yang dapat menyebabkan stroke adalah udia. Resiko stroke meningkat dua kali lipat saat seseorang berusia diatas 55 tahun. Stroke dibagi menjadi 2 jenis diantaranya :
Stroke iskemik 
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Stroke iskemik adalah stroke yang paling sering diidap oleh seseorang. Stroke ini bertanggung jawab terhadap 87% dari total kasus stroke yang ada.
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis yang merupakan penumpuka timbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah diotak anda. Konsepnya mirip serangan jantung, dimana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung anda.
Stroke iskemik bersifat embolik, yang dimana bekuan darah berasal dari bagian lain ditubuh anda dan kemudian berpindah menuju otak, biasanya dari jantung dan arteri besar didada bagian atas dan leher. Diperkirakan 15% kasus stroke embolik ini berasal dari kasus penyakit jantung atrial fibrilation, yaitu penyakit jantung yang diakibatkan karena kelelahan dan detak jantung yang tidak beraturan. Inilah yang menyebabkan gumplan bisa terbentuk di jantung kemudia terlepas dan berjalan ke otak.

Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah.Stroke hemoragik menyumbang 13% dari total kasus stroke yang ada. Stroke hemoragik berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak disekitarnya. Kematian atau koma panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Jenis stroke hemoragik sendiri terbagi menjadi dua, yaitu aneurisma yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Yang lainnya adalah malformasi arterivenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal. Jika pembuluh darah ini yang pecah, inilah yang menyebabkan stroke hemoragik. 

Stroke Ringan (Transient Ischaemic Attacks)
2 jenis stroke diatas digolongkan stroke berat, kemudian ada juga penderita yang terkena stroke ringan yang didalam dunia medis dikenal dengan nama TIA (Transient Ischaemic Attacks). Hal ini terjadi ketika aliran darah di otak berhenti sementara waktu.
Stroke jenis ini juga meskipun hanya sementara waktu, tetapi sudah memiliki gejala awal seperti stroke pada umumnya. Mulai dari kebutaan, omongan yang tidak jelas, mulut atau matah yang jatuh, hilangnya keseimbangan dan paralysis di satu bagian badan (lumpuh seluruh tubuh di bagian kanan atau kiri). Gejala ini hanya berlangsung selama beberapa menit atau pasien memiliki peluang sembuh dalam waktu 24 jam.


Gejala-Gejala umum yang terdapat pada penderita stroke antara lain : 


Face (wajah)              : wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum 
                                       karena mulut atau mata terkulai
Arms (lengan)            : orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu lengan (baik 
                                       kanan ataupun kiri) karena merasa lemas dan tidak berdaya. Tidak hanya 
                                       lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami 
                                       kelemahan
Speech (cara bicara) : ucapan tidak jelas, kacau, atau tidak mampu berbicara sama sekali meskipun 
                                       penderita terlhat sadar (bibir miring sebelah) .
Time (waktu)             : Jika anda sudah melihat salah satu gejala diatas, sebaiknya segera 
                                       menghubungi dokter rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut agar tidak 
                                       terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain gejala FAST diatas, ada kemungkinan gejala umum pada penderita stroke adalah sebagai berikut :
  • mual dan muntah
  • sakit kepala yang hebat, datang secara tiba-tiba disertai dengan kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo)
  • penurunan kesadaran
  • sulit menelan (disfagia)
  • gangguan pada keseimbangan dan koordinasi
  • hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan terasa ganda 
Gejala di atas merupakan gejala umum dari stroke, sehingga tidak cukup spesifik untuk menentukan jenis stroke yang dialami. Namun sejumlah gejala umum ini dapat mengindikasikan peningkatan tekanan intrakranial (tekanan otak normal) dan lebih umum terjadi pada stroke hemoragik dan stroke iskemik yang parah.

Penyebab seseorang terkena penyakit stroke dikarenakan 2 faktor diantaranya :
Faktor Gaya Hidup 
1. Kebiasaan merokok
    Orang yang suka merokok sejak usia muda memiliki peluang lebih besar terserang penyakit stroke.
    Rokok mengandung bahan nikotin yang bisa masuk kedalam tubuh lewat pembuluh darah. 
    Nikotin yang menumpuk pada pembuluh darah bisa menyebabkan penyumbatan atau plak di 
    bagian pembuluh darah. Tentu saja hal ini menghalangi tugasnya jantung ketika memompa darah 
    dan mengedarkan darah keseluruh tubuh termasuk otak. Resiko stroke dari rokok memiliki 
    peluang tiga kali lipat lebih besar.
2. Konsumsi garam berlebihan
    Di zaman modern seperti ini banyak sekali produk makanan instan dan diawetkan dengan bahan 
    kimia buatan.Makanan kaleng dan instan tentu saja memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. 
    Selain itu masakan yang dimasak oleh restoran dan rumah makan, pada umumnya menggunakan 
    banyak garam agar masakannya menjadi gurih. Hal ini tentu saja meningkatkan potensi seseorang 
    terserang penyakit stroke. Karena garam bisa mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh dan 
    memicu sakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terlalu besar dapat mengakibatkan 
    pembuluh darah tidak kuat dan menjadi pecah yang bisa menyebabkan pendarahan otak. Hal 
    inilah yang menyebabkan terjadinya stroke.
3. Konsumsi lemak berlebihan
    Penyumbatan pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak dalam tubuh. Oleh 
    karena itu tidak heran jika lemak juga dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Lemak dan  
    kolestrol yang tinggi bisa membentuk plak didalam pembuluh darah hingga menyebabkan darah 
    berhenti mengalir menuju otak. 
4. Konsumsi gula berlebihan
    Konsumsi gula berlebihan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Gula yang dikonsumsi tubuh 
    akan disimpan dalam otot dan lemak. Gula selain memicu obesitas, dapat memicu penyakit 
    diabetes juga. Ketika seseorang sudah terserang penyakit diabetes, diabetes bisa menyebabkan 
    metabolisme tubuh menjadi kacau dan otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi akibat 
    menumpuknya gula dalam tubuh, hal inilah yang menyebabkan seseorang bisa menderita stroke.

Faktor Kesehatan dan Riwayat :

Metode Pengobatan Stroke :
Stroke adalah keadaan gending. Sangat penting jika sudah menemukan gejala stroke pada seseorang harus segera menghubungi dokter rumah sakit terdekat agar penderita dapat menerima perawatan sesegera mungkin. Pengobatan stroke ini juga berbeda pada stroke iskemik dan hemoragik. 

Untuk mengobati stroke iskemik, dokter harus segera mengembalikan aliran darah ke otak penderita.
Aspirin adalah perawatan darurat yang diberikan UGD untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke kambuhan. Aspirin mencegah terbentuknya penggumpalan darah. Terapi dengan obat penghancur bekuan darah harus dimulai dalam waktu 3 jam jika diberikan lewat pembuluh darah vena. Semakin cepat semakin lebih baik.

Sedangkan perawatan darurat stroke hemoragik lebih ditekankan pada pengendalian pendarahan dan mengurangi tekanan di otal. Jika anda menggunakan obat warfarin (Coumadin) atau anti-platelet seperti cloidogrel (Plavix) untuk mencegah pembekuan darah, anda mungkin diberi obat-obatan atau transfusi darah untuk melawan efek pengencer darah. Anda mungkin juga diberi obat untuk menurunkan tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, mencegah vasospasme, atau mencegah kejang.

Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membantu mengurangi resiko stroke di masa depan. Upaya ini akan meningkatkan kesempatan pasien stroke untuk bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya.

Rehabilitasi pasca-stroke membantu individu mengatasi cacat yang dihasilkan dari kerusakan penyakit ini. Sedangkan TIA sendiri merupakan alarm terhadap stroke sehingga meskipun pasien TIA akan sembuh seperti sediakala dalam waktu 24 jam, pasien dengan TIA tetap harus mengonsumsi obat pengencer darah yang didapatkan dari dokter serta menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit ini.

Pemberian obat hanya sebagai langkah awal saja, selanjutnya harus dilakukan terapi atau rehabilitasi untuk penyembuhan stroke diantaranya :
1. Terapi Fisik  : Penderita stroke akan mengalami perubahan pada bentuk fisiknya. Oleh karena itu 
                           dibutuhkan seseorang yang professional dalam bidang fisioterapi untuk 
                           mendapatkan daya motorik penderita lagi meskipun tidak 100% bisa pulih. Harus 
                           tetap aktif bergerak, meskipun agak sulit diawalnya.
2. Terapi Obat  : Penderita stroke akan diberikan beberapa jenis obat oleh dokter, terutama untuk 
                           penderita stroke iskemik atau penyumbatan darah beku pada pembuluh darah.
                           Terapi ini disebut terapi trombolotik yang berfungsi menghilangkan sumbatan di 
                           pembuluh darah yang menuju ke otak.

3. Terapi Psikologis : Pada umumnya penderita stroke akan mengalami depresi berat setelah 
                                   terjadinya serangan stroke mendadak. Jika dibiarkan terlalu lama bisa 
                                   mengganggu kejiwaan sang penderita. Terapi ini biasanya dilakukan sebelum 
                                   terapi pengobatan, dengan sang keluarga memberikan semangat kepada sang 
                                   penderita atau sang professional membantu dalam hal ini akan membuat pasien 
                                   memiliki semangat hidup yang tinggi dan mau berusaha sembuh. Karena  
                                   sembuh itu bisa terjadi ketika sang pasien memutuskan untuk mau berjuang.
4. Terapi Kognitif    : Kognitif adalah kemampuan otak dalam mengelola informasi yang masuk ke 
                                   dalam otak. Ada beberapa cara terapi kognitif yang digunakan untuk 
                                   membantu penderita penyakit stroke. Salah satunya dengan komuniksi lisan 
                                   dengan penderita stroke yang kehilangan kemampuan berbicara. Terapi ini juga
                                   dapat dilakukan oleh dari pihak keluarga sendiri. Dengan memicu 
                                   perkembangan otak pasien, hal ini dapat membuat penderita stroke sembuh.

Biaya Pengobatan Penyakit Stroke
Saat ini di Indonesia untuk perkiraan biaya pengobatan penyakit stroke berat bisa mencapai 150 juta - 450 juta per pasien. Jika pengobatan dilakukan diluar negeri, mungkin bisa memakan biaya hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu alangkah bijaknya untuk mempersiapkan dana darurat diawal. Solusinya klik disini. Tidak seorangpun yang mengetahui masa depan, oleh karena itu persiapan dana darurat sangat penting untuk dilakukan.

Minggu, 06 Mei 2018

    Operasi Bypass jantung biasanya dilakukan untuk mengobati pasien yang terserang penyakit jantung koroner. Operasi yang dikenal dengan nama Coronory Artery Bypass Graft (CABG) ditujukan untuk membuat jalan pintas saluran baru untuk mengganti saluran yang tersumbat agar suplai darah ke jantung menjadi lancar. Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardio Vaskular, Maizul Anwar mengatakan bypass mulai banyak dilakukan pada pasien jantung koroner. Menurutnya, operasi Bypass ini bisa menjadi alternatif ketika operasi pemasangan ring tidak dapat dilakukan atau memerlukan ring yang sangat banyak. Ring yang sangat banyak, tentu memakan biaya yang lebih besar, kalau sudah seperti ini sebaiknya memilih operasi Bypass saja. Operasi Bypass  sangat baik dilakukan terutama untuk pasien yang mengalami penyempitan di batang utama kiri jantung.



    Namun tidak semua penderita penyakit jantung koroner membutuhkan operasi bypass jantung. Hanya pasien tertentu saja yang sudah bisa mengubah perilaku hidup yang sehat dan sudah melakukan terapi dengan obat-obatan dengan dosis tinggi. Operasi bypass jantung dapat dilakukan apabila sudah terdapar banyak penyempitan dan penyumbatan pada saluran arteri dan biasanya membutuhkan waktu 3-6 jam. Pasien akan diberikan bius, sehingga pasien akan tertidur selama proses operasi. Ketika operasi, tulang dada beserta rusuk akan dibuka agar memudahkan dokter mudah mencapai jantung. 


Menurut American Heart Association (AHA), dokter mengambil tindakan melakukan operasi by pass jika pasien mengalami kondisi dibawah ini : 
1. Adanya gannguan jantung Stenosis Left Main Coronary Artery yang cukup nyata serta terdapat 
    sumbatan/stenosis lainnya. 
2. Angina (nyeri dada) yang tidak stabil dan tidak dapat dikontrol secara medis.
3. Respon negati pada terapi non bedah
4. Kegagalan pompa jantung pada ventrikel yang cukup progresif.
5. Beberapa jenis sumbatan pada pembuluh yang tidak dapat diatasi dengan tindakan medis lain
6. Komplikasi karena kegagalan PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
7. Adanya sumbatan pada lebih dari satu pembuluh darah arteri

Teknik Operasi Bypass
Operasi Bypass memiliki 3 cara untuk dilakukan, masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya. Tentu saja jenis teknik operasinya akan ditentukan oleh dokter yang paling sesuai dengan kondisi penderitanya.

On-Pump Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik ini menggunakan mesin jantung paru (herat-lung machine) untuk menggantikan peran jantung. Pada saat operasi, jantung dihentikan untuk memudahkan pemasangan graft, dan tugasnya digantikan oleh mesin jantung-paru

Off-Pump Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik adalah yangpaling sering dipakai oleh para ahli bedah jantung. Teknik operasi bypass ini tidak menggunakan mesin jantung-paru. Jantung masih tetap berdenyut selama pelaksanaan operasi. Alat yang digunakan adalah alat penstabil jantung yang memudahkan ahli bedah melakukan pemasangan graft tanpa terganggu dengan denyut jantung.

Minimally Invasive Direct Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik ini merupakan teknik yang paling baru dan paling jarang dilakukan. Pada teknik ini, tindakan operasi hanya memerlukan beberapa sayatan kecil pada disisi sebelah kiri diantara tulang iga. Biasanya dilakukan hanya untuk pembuatan bypass graft untuk satu pembuluh darah didepan.



Prosedur Operasi Bypass

  1. Ketika operasi bypass jantung berjalan, jantung akan dihentikan detaknya kemudian suhu jantung didinginkan. Para dokter akan menyuntikkan cairan pengawet ke arteri jantung. Hal ini untuk mengurangi kerusakan karena penurun aliran darah selama operasi berlangsung.
  2. Sirkulasi darah dan pernafasan akan dialihkan menggunakan mesin sehingga oksigen tetap mengalir kedalam tubuh pasien selama operasi berlangsung
  3. Pembuluh darah utama yang terdapat di tubuh (Aorta) akan dijepit ketika operasi bypass jantung berlangsung. Hal ini agar tidak terjadi aliran darah selama operasi berjalan
  4. OFF-Pump Coronary Bypass Grafting adalah metode yang paling banyak digunakan saat ini. Metode ini dapat mengurangi komplikasi sewaktu-waktu dan juga untuk proses penyembuhan yang cepat, sedangkan metode lain bekerja dengan memotong sedikit bagian dada penderita yang mengalami penyumbatan pembuluh darah tepat didepan jantung dan sumbatan terdapat pada arteri
  5. Pembuluh darah yang digunakan untuk pencangkokan dalam operasi bypass jantung adalah pembuluh vena shapena yang terdapat pada tungkai kaki bagian bawah. Pembuluh darah vena tersebut dijahit dengan arteri koroner melalui bagian yang mengalami penyumbatan. Manfaat vena tersebut dapat mengalirkan darah pada tungkai bawah yang akan diganti dengan vena yang berukuran kecil. 

  • Ada lagi yang digunakan sebagai bahan untuk mencangkok arteri jantung yakni arteri mamaria internal kiri yang ada didalam dada. Arteri ini akan dipisahkan dari dinding dada kemudian dihubungkan dengan arteri korner yang mengalami hambatan dan sumbatan. 
  • Arteri mamaria ini memiliki kelebihan penggunaan yang lebih lama namun panjanganya hanya terbatas sehingga ganya dapat dipakai untuk penyempitan yang dekat. Menggunakan arteri mamaria juga membutuhkan waktu yang lebih lama ketika operasi darurat. Untuk mencari jalan lain, bisa juga digunakan arteri pada tungkai atas.
  • Setelah operasi bypass jantung pasien akan dirawat intensif di ruang ICU, hal ini agar dokter tetap bisa mengontrol kestabilan jantung dan alat vital lain selama kurang lebih 2 hari.
  • Biasanya pasien akan mengalami frekuensi jantung yang tidak stabil selama 3 hari setelah melakukan operasi bypass jantung ini. Namun hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa obat-obatan yang diberikan oleh dokter
  • Setelah operasi, pasien akan mendapat pengawasan ketat oleh dokter karena ditakutkan akan terjadi pendarahan setelah operasi. Setelah itu pasien akan dipindahkan ke perawatan transisi atau masa pemulihan sekitar satu minggu.
  • Jahitan akan dilepas setelah satu minggu. Untuk kesembuhan total pasien membutuhkan waktu hampir 2 bulan. Pasien baru diizinkan melakukan ativitas berat setelah 2 bulan dari jarak operasi.

Biaya Operasi bypass jantung
     Operasi bypass merupakan tindakan bedah jantung yang cukup beresiko dan harus ditangani oleh ahli bedah jantung yang professional. Tindakan ini mampu menyembuhkan gejala penyakit jantung koroner dengan cepat, termasuk angina (nyeri dada). Pasien biasanya bisa kembali beraktivitas seperti biasa selama 10-15 tahun, setelahnya mungkin memerlukan operasi bypass lainnya jika tersumbat lagi. Jika anda mengidap penyakit jantung koroner parah-contohnya, beberapa arteri tersumbat dan ventrikel kiri melemah, operasi bypass dapat memperpanjang hidup anda.
   Sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan operasi bypass, pasien harus mempersiapkan besaran biaya sekitar 150 juta didalam negeri, 200 juta ke atas jika berobat diluar negeri. Biaya tersebut belum termasuk biaya rawat inap, obat-obatan, laboratorium, dan sebagainya. Jika ditotal biaya operasi bisa setara dengan harga 1 unit rumah di jakarta. Jika hal ini terjadi, apakah anda mau mengorbankan aset anda yang merupakan hal yang bisa anda wariskan ke keluarga kelak?
Untuk solusi bantuan keuangan bisa klik disini

Resiko Dilakukannya Operasi Jantung
    Setiap sebuah tindakan operasi yang dilakukan, pasti ada efek atau resiko yang dirasakan oleh sang pasien. Pada umumnya, setelah operasi Bypass jantung pasien mengalami demam, pendarahan, dan nyeri. Sehingga diwajibkan untuk pasien agar rutin mengontrol luka bekas operasinya. Selain itu, ada juga resiko lain yang mungkin dialami pasien.
  • Dapat menyebabkan penyakit stroke yang memerlukan penanganan khusu. Ada juga yang mengalami kematian setelah operasi bypass jantung dan ini dikarenakan pasien mengalami serangan jantung
  • Resiko kematian lebih sering mengintai pasien yang berumur lanjut dan memiliki penyakit jantung lemah, diabetes, paru-paru dan ginjal, perokok, dan sering minum alkohol. Operasi bypass jantung ini terjadi pada banyak wanita yang berusia lanjut.
  • wanita memiliki arteri koroner yang lebih kecil dibandingkan pria sehingga menyulitkan operasi. Namun, selama wanita masih rutin mengalami menstuasi makan resiko terkena jantung koroner sangat minim.
  • setelah melakukan operasi bypass jantung, resiko terjadi penyumbatan akan semakin berkurang sehingga resiko kematianpun dapat berkurang
  • Hanya beberapa pasien yang mengalami sumbatan lagi setelah operasi berjalan 2 minggu. Pembekuan darah biasanya terjadi karena terbawanya darah keluar dari pembuluh arteri ke dalam arteri yang telah dicangkokkan.
  • Ada beberapa pasien yang mengalami hal tersebut setelah dua minggu melakukan operasi. Pembuluh darah juga akan kembali terkena resiko sumbatan ulang setelah 5 tahun karena terbentuknya jaringan ikat untuk proses pemulihan pada pembuluh darah.
  • Operasi bypass jantung akan dilakukan lagi jika memungkinkan. Namun operasi yang kedua mengakibatkan resiko yang lebih besar yakni karena fungsi vena saphen digantikan oleh vena-vena yang lebih kecil sehingga menyebabkan pembengkakan.
  • Setelah melakukan operasi yang kedua, pasien diharuskan memakai kaos kaki sampai satu minggu. Hal ini akan membantu penyembuhan pembengkakan pada tungkai dan akan sembuh setelah satu minggu.
  • penyembuhan tulanh dada yang terluka karena operasi akan sebuh sekitar 8 minggu. Sehingga akan membatasi pergerakan pasien tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat dan melelahkan.
  • ketika operasi pasein menggunakan mesin jantung-paru maka pasien akan beresiko mengalami masalah pada ingatnnya, pasien juga akan sulit untuk berkonsentrasi.
  • Pasien disaranakn untuk selalu mengontrol pembuluh darah cangkoknya pada dokter agar bisa mengetahui masalah yang terjadi lebih awal. Juga rutin untuk selalu mengontrol luka bekas operasi pada dada dan tungkai agar terhindar dari pendarahan ataupun infeksi.
  • setelah melakukan operasi bypass jantung, pasien akan merasakan nyeri pada bahu juga pada punngung. Pasien akan merasa sering lemas, stress, insomnia, dan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini berlangsung di 3 bulan pertama setelah operasi.
Pasien harus mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup sehat sehingga terhindar dari resiko terkena penyakit jantung koroner kedua kalinya. Pasien disarankan untuk tidak merokok, mengurangi lemak, mengontrol gula darah dan tekanan darah.


Bagi teman-teman yang mau update seputar tips penyakit jantung, bisa subscribe dan daftar nama dan email anda yang ada diatas artikel yang anda baca. Salam Sehat.

Kamis, 03 Mei 2018

    Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah ring jantung. Ring jantung atau stent digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami penyempitan pembuluh darah jantung. Tujuan penggunaan ring jantung adalah supaya memperlebar pembuluh darah jantung dan mengurangi efek penyumbatan terhadap jantung. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami jantung koroner.

  Ring jantung atau stent adalah alat kecil yang berbentuk tabung, yang tersusun dari kawat. Pembuatan Ring jantung juga memiliki harga yang berbeda-beda tergantung bahan yang digunakan pada ring jantung. Dalam dunia kedokteran, pembuatan ring jantung biasanya digolongkan dengan 3 bahan dasar diantaranya :
1. BMS (Bare Metal Stent). Stent ini memiliki bahan dasar metal polos
2. DES (Drug Eluting Stent). Ring ini berbahan dasar sama dengan BMS namun dibalut dengan obat
    khusus. Dalam jangka 2-5 tahun, logam akan perlahan terserap oleh tubuh. Hasilnya, ring ini akan
    menyatu dengan dinding pembuluh darah dan tidak meninggalkan residu toksik.
3.BVS (Bioresorbable Vascular Stent). Stent yang satu ini berbeda dengan stent yang lain. Karena
   bahannya tidak terbuat dari metal namun berbahan polylactic acid yang dapat diserap oleh tubuh
   dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tidak meningggalkan bekas didalam pembuluh darah.
   Namun BVS di Indonesia masih terbatas dan hanya memliki beberapa ukuran saja. Efeknya, tidak
   semua penyempitan pembuluh darah bisa menggunakan jenis ring ini. Tergantung pada
   ketersediaan ukuran. Selain itu harganya juga mahal karena bahannya impor.

Pemasangan ring jantung ini bersifat menetap, sekali dipasang maka tidak dapat lepas kembali. Oleh karena itu penggunaan bahan untuk stent harus aman bagi tubuh. Lalu bagaimana prosedur pemasangan ring jantung ini?




Proses Pemasangan Ring Jantung
    Tindakan pemasangan ring jantung tidak membutuhkan waktu yang lama, berkisar antara 30 menit hingga 1 jam tergantung dari kesulitan teknik pemasangan dan juga jumlah ring yang akan dipasang. Pasien yang menjalani tindakan ini tetap sadar, namun diberikan obat anti nyeri, obat pengencer darah untuk mencegah terbentuknya pembekuan darah, dan obat penenang agar tetap rileks. Setelah itu selang kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena yangada di selangkangan atau lengan.

    Ketika terdapat penyempitan arteri koroner atau pembuluh darah, dokter akan melakukan prosedur untuk melebarkan arteri tersebut, hal ini yang biasanya dikenal dengan istilah angioplasti. Angioplasti hampir selalu dilakukan sebelum proses pemasangan stent. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan bantuan balon. Tujuan dilakukannya angioplasti dan pemasangan ring jantung bersamaan agar jantung memiliki waktu kehidupan yang lebih lama.

   Pada proses ini, lumen pembuluh darah yang menyempit dibuka dengan menggunakan selang kateter yang pada bagian ujungnya dilengkapi dengan balon. Pada saat awal dimasukkan balon dalam keadaan kempes, kemudia selang katetr diarahkan menuju ke lokasi terjadinya sumbatan. Ditempat inilah balon yang terdapat pada bagian ujung kateter dikembangkan, sehingga menekan timbunan lemak dan membuka sumbatan yang ada. Ketika akan dikeluarkan, balon kateter kembali dikempeskan kemudian selang kateter ditarik keluar.

    Pada penggunaan ring jantung, ring ini terdapat sekeliling balon kateter. Pada saat dimasukkan ring dalam keadaan kempes, kemudian saat balon dikembangkan, ring jantung juga akan ikut mengembang. Akan tetapi pada saat selang kateter dikeluarkan, ring jantung akan tetap tinggal di lokasi untuk menjamin bahwa lumen pembuluh darah tetap terbuka. Setelah dilakukan tindakan pemasanagn, pasien dapat dirawat di rumah sakit paling lama 2 hari, bahkan ada yang langsung pulang pada hari itu juga.  Berikut video proses angioplasti dan pemasangan ring jantung



    Setelah menyelesaikan proses pemasangan ring jantung, anda disarankan untuk banyak minum air putih. Kemungkinan anda akan merasakan sakit pada bekas luka sayatan, meskipun dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. 

    Sepanjang proses pemulihan, batasi semua aktivitas fisik untuk beberapa wkatu seperti menyetir kendaraan bermotor. Meskipun tetap diperbolehkan untuk beraktivitas secara rutin, dokter akan tetap menyarankan untuk melakukannya secara bertahap setidaknya satu minggu setelah menjalani pembedahan.

Manfaat penggunaan Ring Jantung
    Pemasangan ring jantung mengurangi resiko terjadinya penyempitan kembali pada pembuluh darah arteri koroner atau restenosis setelah dilakukan tindakan angioplasti.
  Untuk mendapatkan hasil maksimal, memang pada umumnya pasien akan mengkombinasikan angioplasti dan pemasangan stent. Karena berdasarkan pengalaman dokter, jika pasien hanya melakukan prosedur angioplasti saja tanpa pemasangan ring jantung, pasien akan mengalami penyempitan kembali di tempat yang sama hanya dalam beberapa bulan saja setelah tindakan operasi dilakukan. Jika dikombinasikan dengan pemasangan stent, pelebaran pembuluh darah jantung dapat bertahan bertahun-tahun. Biasanya sekitar 7 tahun. Tindakan ini juga dinilai lebih baik dibandingkan operasi by pass jantung.  
    Biasanya biaya pemasangan stent ini berkisar 150 - 250 juta. Ring hanya perlu dilakukan sekali dan tidak perlu penggantian. Tetapi pemasangan ring bukan berarti pasien bisa sembuh dari penyakit jantung. Namun, pemasangan ring atau stent hanya berfungsi untuk mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Sedangkan untuk pengobatan penyakitnya sendiri, harus tetap rutin mengonsumsi obat dari Dokter.
Resiko Pemasangan Stent
    Pemasangan stent memiliki sejumlah resiko sama seperti tindakan bedah lainnya. Resiko atau efek samping yang mungkin dapat dijumpai adalah pembekuan darah, serangan jantung, alergi obat yang digunakan selama proses hingga komplikasi yang jarang terjadi berupa stroke dan kejang. Meskipun demikian, pilihan untuk tidak menjalani operasi pemasangan ring jantung akan berefek jauh lebih fatal sebab penyempitan pembuluh darah yang tidak ditangani ada akhirnya berdampak lebih serius bahkan dapat menyebabkan kematian.

Baca juga :Mau biaya pasang ring gratis, persiapkan dari sekarang

    Untuk info lebih lanjut seputar penyakit jantung dan solusinya, anda bisa mendaftarkan nama dan email anda di form yang berada diatas artikel yang anda baca saat ini.

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts