Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Jumat, 27 April 2018

    Transplantasi jantung atau operasi cangkok jantung merupakan prosedur operasi pengangkatan jantung lama yang sudah tidak berfungsi lagi dan digantikan dengan jantung baru sehat yang berasal dari seorang pendonor. Tetapi untuk mendapatkan transplantasi jantung sangatlah tidak mudah, pasien harus mencari kecocokan terhadap donor jantung, kemudian pasien juga harus masuk dalam daftar tunggun pasien penerima donor jantung karena tidak banyak orang yang mau mendonorkan jantungnya, selain itu pengawetan jantung pun harus dilakukan dengan cara yang benar agar jantung pendonor bisa digunakan oleh penerima donor.



Adapun kriteria pasien yang bisa menerima donor jantung sebagai berikut :
1. Penyakit jantung koroner : penyempitan pada arteri yang menyumbat aliran darah ke jantung
2. Cardiomiopati : kelainan pada otot jantung yang merenggang, menebal, atau kaku
3. Kelainan jantung bawaan : pembentukan jantung yang tidak sempurna pada saat dalam 
    perkembangan janin
4. Gagal jantung : melemahnya otot jantung sehingga tidak dapat memompa darah dengan maksimal

Pasien tidak diizinkan untuk menerima donor jantung dan melakukan transplantasi jantung jika :
1. Usia pasien diatas 65 tahun karena dapat mempengaruhi kemampuan tubuh lamanya proses 
    pemulihan setelah transplantasi jantung
2. Memiliki riwayat sakit kanker, atau sakit lainnya yang dapat mempendek umur seorang pasien, 
    serta terinfeksi virus
3. Pasien yang memiliki kelebihan berat badan



    Prosedur transplantasi ini bisa dilakukan jika dokter sudah menyetujuinya dan pasien sudah dalam kondisi yang sangat darurat dan memiliki harapan hidup yang sangat kecil. Prosedur yang harus dilalaui diantaranya :
1. Menemukan donor yang tepat
    Hal ini tidak mudah, karena umumnya pendonor jantung adalah orang yang baru saja meninggal, 
    namun kondisi jantungnya dalam keadaan sehat. Sebagai contoh, orang yang meninggal karena 
    kecelakaan lalu lintas, atau karena kerusakan otak tetapi bagian organ-organ lain masih sehat. 
    Perpindahan donor jantung ini tidak boleh lebih dari 6 jam. Meskipun sudah menemukan donor 
    yang cocok, tetap banyak faktor yang perlu dicocokan seperti antibodi, ukuran jantung, golongan 
    darah, dan kemungkinan resiko yang dihadapi oleh pendonor.

2. Proses pencangkokan jantung
    Dokter bedah jantung akan mengangkat jantung pasien dengan mentranseksi aorta, arteri 
    pulmonalis, serta vena cava superior dan inferior, lalu memisahkan bilik kiri, membiarkan dinding 
    belakang bilik kiri dengan vena pulmonalis. Kemudian menyambungkan jantung donor dengan 
    menjahitnya ke cava vena, aorta, arteri pulmonalis, dan bilik kiri pasien. Khusus untuk pasien 
    yang memiliki penyakit jantung bawaan, operasi cangkok akan dilakukan pada jantung dan paru-
    paru.

3. Tetap melakukan perawatan terhadap jantung
    Setelah dilakukan proses operasi, tidak menjamin bahwa efek samping dari operasi cangkok 
    jantung tidak ada. Dampak yang dirasakan setelah operasi jantung umumnya sebagai berikut :
     - Efek samping pengobatan
       penggunaan obat imunosupresan sebagai obat yang menekan sistem kekebalan tubuh seseorang 
       bertujuan untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ yang dicangkokkan. Tetapi 
       penggunaan obat yang terus menerus ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
    - Infeksi
      Melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian imunosupresan juga bisa menyebabkan 
      infeksi susah sembuh. Tidak heran jika para pasien yang melakukan prosedur ini akan dirawat di              rumah sakit karena infeksi yang sulit sembuh di tahun pertama sesudah operasi
   - Kanker
       Potensi kanker juga akan meningkat karena sistem kekebalan tubuh menurun akibat konsumsi 
       obat imunosupresan. Kanker limfima non-Hodgkin adalah yang paling beresiko berkembang 
       saat anda menjalani pengobatan pascatransplantasi jantung.
  - Masalah pada pembuluh arteri
       Pembuluh arteri menebal dan mengeras adalah salah satu resiko setelah melakukan transplantasi 
       jantung. Ini bisa membuat sirkulasidarah di jantung tidak lancar dan bisa memicu seseorang 
       terkena serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan ritme jantung.
 - Jantung baru yang ditolak tubuh
       Inilah adalah efek yang paling buruk dan berbahaya. Meskipun sebelum dilakukannya operasi 
       cangkok jantung, sudah berusaha menentukan pendonor jantung yang cocok dengan pasien. Hal 
       ini tetap tidak menjamin bahwa tubuh masih bisa menolak jantung baru yang dicangkok.



    Tingkat keberhasilan operasi transplantasi jantung pada manusia sangat bergantung dengan faktor resiko sebelum transplantasi. Namun rata-rata, tingkat keberhasilannya bisa mencapai hampir 95%. Resiko kegagalan semakin tinggi jika pasien berusia 60 tahun ke atas dan reaksi panel antibodi yang tinggi. 30 hari pertama pasca operasi merupakan masa yang paling krusial. Tetapi jika pasien bisa melaluinya, maka hampir 90% mereka akan hidup hingga satu tahun pertama. Pasca operasi, selain harus teratur minum obat imunosupresan, pasien juga harus check up ke dokter 3-4 bulan sekali untuk memantau perkembangan jantungnya dan memastikan jantung baru tersebut dalam kondisi bisa diterima oleh tubuh.

Operasi cangkok jantung ini selain sulit, belum ada rumah sakit di Indonesia yang bisa melakukan prosedur operasi cangkok jantung sehingga anda harus melakukan pengobatan diluar negeri. Asumsi biaya yang dibutuhkan minimal bisa mencapai 1,5 miliar rupiah. Bahkan kalau anda memilih rumah sakit di USA, anda harus membayar minimal 11 miliar rupiah untuk biaya operasi cangkok jantung.
Biaya-biaya tersebut hanya perkiraan saja, umumnya masih disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien. Untuk solusi pendanaan biaya operasi transplantasi jantung dan rumah sakit anda bisa mempersiapkan dari sekarang, tidak ada yang tahu kapan musibah akan datang meskipun anda tidak memintanya. Alangkah bijaknya jika semua dipersiapkan diawal.


     Jantung merupakan organ yang memiliki peran yang sangat penting terhadap tubuh manusia. Pada umumnya didalam dunia sains, kita mengenal jantung memiliki peran menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, jantung memiliki peran menentukan hidup matinya seseorang, tanpa jantung tidak ada satupun manusia yang bisa hidup. Tapi tahukah anda, selain berperan sebagai penyokong kehidupan bagi tubuh manusia, jantung juga merupakan pusat pikiran manusia?



   Mungkin sebagian orang berpikir bahwa selama ini, perasaan atau mood diatur berdasarkan keinginan hati (heart). Hal tersebut bukanlah merupakan sebuah mitos, tetapi ada fakta ilmiah yang membuktikannya. Seorang ilmuwan yang bernama Aristoteles, mengungkapkan bahwa jantung adalah pusat emosi dan pemikiran. Hal ini diungkapkan berdasarkan pada filsafat kuno yang dipelajarinya. Pada zaman modern ini, para ilmuwan dunia mengungkapkan hal yang sama berdasarkan penelitian yang mereka lakukan bahwa jantung memiliki sistem komunikasi yang lebih baik dengan otak daripada bagian organ tubuh manusia yang lain. 

   Dr J. Andrew Armour memastikan adanya sebuah otak yang sangat rumit didalam jantung. Di dalam jantung manusia terdapat lebih dari 40.000 neuron yang bekerja dengan presisi yang sangat tinggi untuk mengendalikan detak jantung, produksi hormon, dan penyimpanan informasi. Selanjutnya semua informasi yang diterima ini akan diteruskan ke otak . Informasi inilah yang memegang peranan penting dalam kesadaran dan pemahaman. 

    Rolin McCarty dan Mike Atkinson melalukan penelitian yang dipublikasikan dipertemuan tahunan Pavlovian Society. Mereka menemukan adanya hubungan antara jantung dan kesadaran, dibuktikan melalui aktivitas elektromagnetik jantung dan otak saat seseorang berusaha memahami sesuatu. Mereka menemukan bahwa saat performa jantung berada pada level rendah, kesadarannya pun juga akan rendah.

  Selain melalui penelitian para ilmuwan, jantung juga sebagai pusat emosi dapat dibuktikan kebenarannya lewat apa yang kita alami sehari-hari. Sebagai contoh, ketika anda merasa sedih seringkali secara spontan kedua tangan akan mendekap erat dada, yang merupakan tempat jantung berada.Atau ketika anda sedang sakit hati dan menangis, akan terasa sedikit rasa perih di sekitar dada. Hal-hal ini menjelaskan keterkaitan erat antara jantung  dan emosi/perasaan. Hal lain yang memperkuat fakta ini adalah hubungan saudara kembar, hubungan orang tua dan anak, hubungan suami dan istri.

   Selain itu, beberapa kasus operasi transplantasi jantung merubah sifat seseorang yang sebagai penerima donor jantung mengikuti sifat pendonor mereka ketika mereka hidup. 

    Nah sudah tahu kan? Jantung Manusia bukan hanya sekedar menerima dan memompa darah saja, tetapi mampu mengelola emosi dalam diri manusia. Oleh karena itu jaga kesehatan jantung anda dengan mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, berolahraga teratur, dan sering memeriksakan kondisi kesehatan anda ke dokter. Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.

Untuk update info seputar tips tentang penyakit jantung, silakan isi form yang berada diatas artikel ya. Terima kasih

sumber artikel : Unair.ac.id

Selasa, 24 April 2018

       Semua orang mengetahui bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang berbahaya meskipun tidak menular tetapi dapat menyebabkan penderitanya meninggalkan orang-orang yang dikasihi. Mulai dari menyerang secara bertahap maupun mendadak.

       Apakah ada suatu pola yang kita lewatkan ketika melihat orang-orang di sekitar kita mengalami serangan jantung? Berikut fakta-fakta tersembunyi tentang penyakit jantung.



#Fakta1 
30% penderita jantung berakhir dengan kematian. Menurut statistik, penyakit jantung di seluruh dunia terjadi tiap 20 detik dan setiap menitnya terjadi 1 kematian yang disebabkan oleh serangan jantung.

#Fakta2
Perbandingan rasio wanita & pria yang mengalami serangan jantung 2 : 1 yang berarti wanita lebih banyak meninggalkan dunia ini yang diakibatkan oleh serangan jantung dibandingkan pria. Hal ini terjadi karena wanita lebih lambat 2-4 jam merasakan gejala serangan jantung dibanding pria. Inilah yang menjadi salah satu faktor kematian yang dipicu oleh serangan jantung pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.
Baca juga :gejala penyakit jantung ini sepele, tapi mematikan

#Fakta3
Serangan jantung tentu sangat berbahaya dan tidak jarang juga terjadinya secara mendadak. Menurut data, jumlah orang yang mengalami serangan jantung dan akhirnya meninggalkan dunia ini sebelum mencapai rumah sakit mencapai 50%. Hanya sekitar 9% orang yang terserang penyakit jantung bisa selamat dan dirawat dirumah sakit, meskipun pada akhirnya meninggal juga karena serangan jantung.

#Fakta4
Serangan jantung jelas lebih berbahaya dibandingkan kecelakaan karena berkendara di jalan raya. Tetapi tidak dipungkiri kematian juga sangat banyak dari kejadian kecelakaan di jalan raya, namun orang yang meninggal karena serangan jantung 10x jauh lebih besar dibandingkan kecelakaan dijalan raya.

#Fakta5
Serangan Jantung merupakan penyakit yang mahal di seluruh dunia bahkan bisa membuat keluarga bangkrut dan meninggalkan utang. Sebuah penelitian di USA menyebutkan bahwa tiap tahun pengobatan penyakit jantung menghabiskan sekitar US$ 600 miliar.
Baca juga : solusi menyiapkan dana darurat untuk sakit kritis

#Fakta6
AIDS memang penyakit berbahaya, hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan AIDS. Namun, faktanya dilapangan orang yang meninggal karena jantung jauh lebih banyak. Perbandingannya penyakit jantung dengan AIDS adalah 30:1.

#Fakta7
1 dari 2 orang meninggal karena penyakit jantung & stroke. Dua penyakit ini adalah yang paling banyak diderita orang sebelum meninggal dibandingkan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penyakit ini sering dikatakan penyakit pembunuh no 1 di dunia. Selain itu, penyakit jantung adalah penyakit yang juga hanya memiliki 2 pilihan, mau hidup tapi menderita terus yang akhirnya meninggal atau meninggal secara mendadak. Sangat jarang ada orang yang benar-benar sembuh dari sakit jantung.

#Fakta8
Serangan jantung lebih sering terjadi pada pagi hari terutama hari senin. Karena di hari senin biasanya merupakan ahri peralihan dari hari minggu yang libur ke hari senin yang merupakan hari pertama memulai aktivitas kerja. Tingkat stres orang-orang cenderung lebih tinggi ketika hari minggu beralih ke hari senin. Selain itu, pagi hari serangan jantung menjadi lebih rentan dikarenakan pembuluh darah juga menyempit pada pagi hari.
Baca juga : Hari Senin Memiliki Kasus Serangan Jantung Terbanyak

Itulah fakta-fakta tentang serangan jantung. Jaga kesehatan anda dengan berolahraga dan memilih makanan yang bergizi.
Baca juga : Fakta Setiap Orang Memiliki Potensi Terkena Serangan Jantung

Kamis, 19 April 2018

    Menurut penelitian yang dilakukan, jika kita tidur terlalu sebentar (dibaca kurang tidur) pada malam hari dapat menyebabkan kurang konsentrasi pada jam beraktivitas, meningkatnya tekanan stres, mudah marah, mempercepat penuaan bahkan menyebabkan kematian.

    Bagaimana jika tidur terlalu lama? Terutama di akhir pekan untuk melampiaskan jatah tidur yang selama ini dirasa kurang ketika di hari bekerja yang umumnya 5 hari dalam sepekan. Amankah hal tersebut?



    Ternyata menurut para peneliti dari University of Tokyo, tidur yang berlebihan dapat meningkatkan resiko berbagai macam masalah kesehatan seperti sindrom metabolik yang dimana termasuk tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, kadar gula yang tinggi, lemak berlebih di daerah pinggang. Kemudian penyakit diabetes tipe 2 serta penyebab penyakit jantung.

    Penelitian ini melibatkan 307.237 orang yang berasal dari belahan barat dan timur bumi. Para peserta menjawab pertanyaan
- apakah anda sering merasa ngantuk di siang hari?
- apakah anda sering tidur siang?

    dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menambah porsi tidur lebih dari 1 jam dari jam normal yang seharusnya akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung sebanyak 82% dan resiko kematian 27%.

    Kemudian Peneliti dari Universitas Arizona Sierra B.Forbush, mengatakan bahwa tidur yang teratur memiliki peran signifikan pada kesehatan. Menurutnya, jadwal tidur yang teratur mungkin bisa menjadi salah satu pencegahan penyakit jantung yang efektif, relatif sederhana, dan murah. 

     Penelitian lain dari The Nurses Health Study juga menunjukkan soal efek buruk mereka yang tidur 9-11 jam lebih berpotensi mengalami penyakit jantung koroner 38% lebih tinggi dibandingkan yang tidur 8 jam pada malam hari. Hal ini yang menyebabkan tidur terlalu lama dalam jangka waktu sering dapat memperpendek umur. Diketahui juga tidur terlalu lama dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tak jarang membuat seseorang yang tidur terlalu lama menjadi rentan sakit.

Nah, maka dari itu anda disarankan untuk tidak kurang tidur dan berlebihan dalam tidur. Jika anda merasa bosan dan tidur merupakan pelampiasan, sebaiknya anda bisa mengganti kegiatan anda dengan yang bersifat lebih positif seperti lari-lari kecil, menikmati pemandangan alam, ataupun membaca buku.

Untuk mendapatkan update seputar penyakit jantung serta solusinya, silakan mendaftar ya dibagian atas artikel yang kalian baca. Terima kasih.

Jumat, 13 April 2018


    Detak jantung yang juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda yang sangat penting untuk mengetahui keadaan tubuh seseorang apakah keadaannya sehat atau dalam keadaan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan bagaimana tingkat kebugarannya. Mengecek detak jantung juga bertujuan agar dapat melakukan pencegahan terhadap sakit berat terutama daerah jantung yang bisa menyerang kapan saja.

    Tahukah anda bahwa manusia memiliki sel kecil yang mengendalikan detak jantung? Nama sel kecil tersebut adalah nodus-sino atrium yang terletak di atrium kanan. Nodus ini merupakan alat pacu jantung alami yang meningkatkan atau menurunkan detak jantung berdasarkan informasi dari saraf yang merespon suhu tubuh, gerakan sendi, kadar oksigen, dan karbon dioksida dalam darah.

   Bagaimana cara mengetahui detak jantung dalam kondisi sehat atau ideal? Cara menghitung jantung bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu manual dan medis. Berikut cara menghitung detak jantung 


Melalui Pembuluh Nadi di Pergelangan Tangan dan Leher

    Cara menghitung detak jantung seperti ini bisa dilakukan dimana saja tanpa membutuhkan bantuan seorang dokter. Apalagi jika sedang terjadi kecelakaan, untuk mengetahui seseorang masih hidup atau tidak sebelum dilarikan ke rumah sakit, dari detak jantunglah kita dapat menganalisa dan memberikan pertolongan pertama. Namun, untuk mengukur detak jantung seseorang paling mudah di bagian pergelangan tangan. Caranya tempelkan jari telunjuk dan jari tengah anda di pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri, tekan sampai menemukan denyut nadi, begitupun juga dengan bagian leher tepatnya pada bagian akhir rahang. Kemudian hitung selama 15 detik dan dikalikan 4 maka anda akan mengetahui detak jantung seseorang setiap menitnya. Sebagai contoh jika selama 15 detik ada 15 kali detak jantung, berarti setiap menit 15 detakan x 4 = 60 kali berdenyut per-menit.



Denyut nadi setiap orang bisa memiliki hasil yang berbeda-beda. Jumlahnya dapat lebih rendah saat sedang dalam keadaan istirahat dan dapat meningkat ketika berolahraga. Tetapi jumlah denyut nadi normal standarnya sebagai berikut :
- Bayi usia 0-1 tahun : 100 -160 kali per menit
- Anak usia 1-10 tahun : 70-120 kali per menit
- Anak usia 11-17 tahun : 60 -100 kali per menit
- Dewasa : 60-100 kali permenit
- Atlet dengan kondisi yang baik : 40-60 kali per menit

Mengukur dengan menggunakan Stetoskop



    Jika menggunakan Stetoskop, anda dipastikan mulai membutuhkan bantuan seorang dokter. Steteskop yang digunakan dengan cara di tempelkan daerah dada, petugas kesehatan atau dokter bisa mendengar suara dalam tubuh terutama detak jantung, suara detak jantung yang terdengar jelas pada stetoskop bisa digunakan sebagai analisa awal keadaan kesehatan pasien. Hal ini juga dilakukan, agar sang dokter dapat memberikan obat sakit yang sesuai dengan kondisi jantung pasien alias tidak sembarangan obat.

Menggunakan Heart Rate Monitor

    Sesuai kemajuan teknologi, Heart Rate Monitor dapat memonitor jantung kita secara akurat cara kerjanya dengan menggunakan Heart Rate Monitor pada pergelangan tangan karena memang bentuknya seperti jam tangan kemudian pasang sensor penangkap getar atau detak jantung yang dapat terhubung ke monitor di tangan wireless guna menampilkan data dari detak jantung seseorang. Biasanya para atlet yang menggunakan ini.

Nah itu merupakan cara mengukur detak jantung pada seseorang. Karena hasil detak jantung setiap orang bisa berbeda-beda, bahkan hasil yang berbeda bisa mengindikasikan kesehatan seseorang jika melebihi atau dibawah ambang batas normal. Berikut beberapa informasi yang salah yang sering kali meresahkan masyarakat.

1. Jika hasil denyut jantung normal berarti tekanan darah aman
    Salah. Tidak ada jaminan ketika hasil denyut jantung normal berarti tekanan darah juga hasilnya 
    normal. Tekanan darah tidak ada hubungannya dengan denyut jantung, ada juga orang yang 
    denyut jantung normal tetapi tekanan darahnya rendah (anemia) ataupun tekanan darah tinggi 
    (hipertensi). Bagaimanapun memeriksakan ke dokter adalah langkah terbaik untuk dilakukan.

2. Denyut jantung berdetak cepat menandakan ada potensi terkena serangan jantung
    Belum Tentu. Denyut jantung berdetak cepat bisa jadi seseorang mengalami palpitasi. Palpitasi 
    atau detak jantung cepat adalah kondisi dimana anda merasa jantung berdetak lebih cepat. Jika 
    anda dalam kondisi sehat, seharusnya hal ini tidak mempengaruhi aktivitas anda sehari-hari.
    Tetapi jika detak jantung cepat tersebut sampai mengganggu aktivitas normal anda, ada baiknya 
    anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter.

3. Jantung berdetak lambat berarti jantung lemah
   Salah. Karena untuk para atlet atau olahragawan, detak jantung normal mereka hanya berkisar 40-
   60 denyutan per menit. Hal ini terjadi agar kebutuhan oksigen terpenuhi, mungkin untuk orang 
   yang jarang berolahraga bisa bertambah cepat detak jantungnya, tetapi bagi yang sudah sering 
   berolahraga, tubuh menyesuaikan detak jantung lebih lambat agar penyerapan oksigennya bisa 
   maksimal. Tetapi sekali lagi, jika detak jantung anda lambat dan anda merasakan ada sesuatu yang 
   aneh hingga mengganggu aktivitas harian anda. Silakan periksakan diri anda ke dokter.

Jika anda ingin update seputar tentang jantung beserta solusinya, silakan daftarkan diri anda di form yang terdapat diatas artikel yang anda baca ini. 




Rabu, 11 April 2018

       Gagal jantung ( heart failure) adalah kondisi dimana saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Sebagai akibatnya, organ utama tubuh dan jaringan lainnya tidak cukup menerima oksigen dan nutrisi untuk berfungsi dengan baik.Seseorang dengan serangan jantung menderita kumpulam cairan dalam jaringan yang biasanya disebut dengan edema. Gagal jantung ini diakibatkan kumpulan cairan ini disebut gagal jantung kongestif.

       Penyakit gagal jantung ini dapat terjadi dikarenakan masalah kesehatan jantung lainnya sudah menyerang terlebih dahulu seperti penyakit jantung koroner, hipertensi (darah tinggi), miokarditis (radang otot jantung), diabetes, anemia (kekurangan darah). Sehingga gagal jantung dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung awal yang tidak diobati dengan baik akan mengakibatkan kefatalan.



Ada 4 jenis penyakit gagal jantung yang dikenal dalam dunia kedokteran diantaranya :
Gagal Jantung sebelah kiri - area jantung sebelah kiri terdapat bilik jantung kiri yang bertugas untuk menerima darah dari paru-paru dan memompa kembali dari jantung ke paru-paru. Tetapi permasalahannya jika terjadi gagal jantung , bilik jantung sebelah kiri tidak mempunyai tenaga yang cukup untuk memompa darah, mengakibatkan beberapa kembali lagi ke paru-paru dan jumlah yang masuk menjadi sedikit. Akibatnya jumlah darah yang dipompa keluar dan diedarkan seluruh tubuh menjadi berkurang.
Gagal jantung sebelah kanan - gagal jantung sebelah kanan biasanya terjadi karena gagal jantung sebelah kiri terlebih dahulu. Akibat jumlah pasokan darah yang keluar jantung menjadi lebih sedikit dari bilik kiri jantung. Sehingga bilik kanan jantung yang bertugas menerima darah menjadi miskin oksigen menjadi berkurang.
Gagal Jantung Sistolik - keadaan dimana otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga proses penyaluran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Gagal Jantung Diastolik - keadaan jantung terlihat normal tetapi sebenarnya posisi bilik tidak dalam posisi relaksasi yang benar menyebabkan turunnya kapasitas darah yang dapat ditampung dari paru-paru yang mengakibatkan terjadinya penimbunan cairan pada paru-paru, kaki, dan perut.

      Pada umumnya gejala gagal jantung ditahap awal mulai dari pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, mudah lelah, kenaikan berat badan yang signifikan, makin sering ingin buang air kecil terutama pada malam hari. Jika ditahap awal tidak disadari gejala ini, maka akan naik ke tahap semakin parah seperti paru-paru sesak hingga menyebabkan batuk, denyut jantung tidak teratur,dan nafas berbunyi. Ditahap yang paling parah, kulit bisa menjadi kebiru-biruan karena tubuh kekurangan oksigen dari darah, tarikan nafas yang pendek, dan bisa mengalami pingsan.



       Jika penderita gagal jantung tidak diobati segera, bisa mengalami kegagalan tubuh pada organ lain juga bahkan kematian. Bahkan menurut survei yang dilakukan, 3 dari 10 orang di Indonesia meninggalkan dunia ini dikarenakan gagal jantung setiap tahunnya. Biaya yang dibutuhkan untuk mengobati gagal jantung juga tidak murah, ditambah lagi belum ada jaminan pasti sembuh. Hal ini dikarenakan gagal jantung merupakan tahap akhir dari penyakit jantung di tahap awal.

Untuk biaya pengobatan sakit jantung, hal ini mungkin bisa membantu anda klik disini

Minggu, 08 April 2018

      Sudah banyak penelitian yang dilakukan bahwa obesitas atau kelebihan berat badan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada seseorang diantaranya tekanan darah tinggi, penyakit kolestrol, diabetes,hingga jantung koroner. Jika sudah begitu dapat mengakibatkan komplikasi.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin obesitas memicu serangan jantung? 



Penumpukan di bagian arteri jantung -Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, para ahli berpendapat bahwa obesitas memicu respon kekebalan tubuh yang meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung. Penelitian ini dilakukan pada 1.172 orang berbadan kurus dan obesitas dengan cara mengambil sampel darah mereka, kemudian ternyata orang yang memiliki kelebihan berat badan mempunyai sel darah putih atau sel darah T lebih banyak daripada orang berbadan kurus atau ideal. Sel darah putih sangat penting untuk respon kekebalan tubuh dalam melindungi tubuh dari infeksi. Namun sel darah putih yang terlalu banyak dapat menyebabkan pembentukan plak lemak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit hingga menyebabkan serangan jantung. Selain itu, lemak tubuh dan kolestrol cukup berperan dalam memperbesar peluang penyempitan arteri jantung serta terjadinya gagal jantung.

Pembesaran bagian jantung - semakin besar tubuh seseorang, maka organ tubuh juga akan ikut membesar untuk mengimbangi kerja organ tubuh. Tetapi pada kenyataannya organ tubuh juga memiliki batas dalam pengembangannya, jika jantung sudah melampaui batas pembesaran, hal ini bisa sangat berbahaya. Proses pembesaran jantung adalah seperti ini, peningkatan aliran darah yang keluar dari jantung dicapai dengan peningkatan kemampuan jantung untuk memompa. Bagian kiri jantung terutama ventrikel akan mengalami pelebaran untuk mengimbangi peningkatan aliran darah balik masuk ke jantung. Bagian jantung yang lain seperti atrium kiri tentu saja akan mengalami pengembangan pada seseorang yang memiliki kelebihan berat badan. Pembesaran jantung jika sudah melampaui batas normal dapat menyebabkan kemampuan jantung memompa makin melemah. Hal inilah yang menyebabkan aliran darah berkurang dan tidak sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh.

Lingkar Pinggang yang membesar - lingkar pinggang juga dapat menentukan potensi seseorang terkena penyakit jantung, ditambah jika orang yang memiliki kelebihan berat badan cenderung tidak bisa bergerak karena kelebihan berat badan. Lingkar pinggang dengan ukuran 102 cm atau 40 inci pada pria dan 88 cm atau 35 inci pada wanita, termasuk besar dan meningkatkan resiko serangan jantung. Cara menghitung lingkar pinggang dengan rumus : BMI = berat (kg)/ tinggi (m2). Jika indeksnya lebih dari 25, seseorang akan digolongkan obesitas. Nilai indeks angka 30 ke atas tergolong obesitas berat.

      Solusi untuk mengurangi obesitas adalah sering-seringlah bergerak dan miliki pola makan yang sehat terutama sayuran dan bahan hewani.Hindari makan junk food dan makanan yang terlalu banyak minyak. Jika anda ingin update seputar tentang penyakit jantung dan butuh konsultasi atau solusi, anda bisa mendaftar berlangganan (subscribe) website ini di bagian atas judul artikel.






      Segala sesuatu jangan dilakukan berlebihan atau kekurangan. Jika berlebih akan ada konsekuensi, jika kurang juga ada konsekuensinya. Apakah anda salah satunya yang sering berpikir demikian?



       Duduk terlalu lama seharian dapat meningkatkan resiko kematian anda dalam 3 tahun menurut informasi yang dimuat Dailymail.co.uk. Penelitian yang dilakukan terhadap 222,000 orang di Australia terungkap bahwa orang dewasa yang duduk selama 11 jam atau lebih dalam sehari, memiliki resiko kematian premature sebesar 40% dalam waktu 3 tahun dibandingkan mereka yang duduk kurang dari 4 jam per hari. Di samping itu, orang yang duduk lama alias jarang bergerak ternyata memiliki lingkar pinggang yang lebih besar, serta tingginya tingkat kolestrol, gula darah, dan trigliseda yang lebih tinggi.Hal ini bisa memicu penyakit jantung.

Nah, anda sudah tahukan jika duduk terlalu lama tidak baik untuk kesehatan? Bagaimana kalau lebih banyak berdiri saja daripada duduk agar terhindar dari penyakit.



      Terlalu banyak berdiri juga tidak baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemilogy bahwa seseorang yang memiliki pekerjaan berdiri terlalu lama dapat meningkatkan resiko jantung dua kali lipat dibandingkan seseorang yang bekerja duduk sambil berjalan. Menurut Peter Smith, Ph.D, seorang peneliti di Institute for Work and Health in Canada, jika seseorang sering berdiri terlalu lama , darah cenderung berkumpul di kaki sehingga memberikan beban sirkulasi yang lebih berat bagi jantung. Hal ini jugalah yang menyebabkan resiko seseorang lebih tinggi terkena penyakit jantung. 

    Duduk atau berdiri terlalu lama tidak baik untuk kesehatan anda. Anda disarankan untuk  menyeimbangkan waktu berdiri dan duduk, kuncinya adalah fleksibiltas. Jika anda merasa sudah duduk terlalu lama, regangkan otot, melakukan gerakan-gerakan kecil,atau berjalan-jalan sebentar ke meja rekan kerja, naik turun tangga kecil, atau berjalan keluar 5-10 menit untuk mencari udara segar.
Jika anda sudah berdiri terlalu lama, ambillah waktu untuk duduk sebentar untuk merengangkan otot anda setelah anda lelah berdiri. Bergeraklah sebisa mungkin baik duduk ataupun berdiri. Setidaknya anda dapat mengurangi resiko penyakit jantung pada diri anda. Ingat , jangan menganggap remeh penyakit jantung, gejala penyakit jantung sepele tapi mematikan.

Senin, 02 April 2018

"Sakit jantung? Halah saya kan masih muda, saya juga sehat pola hidupnya."
Sering mendengar pernyataan diatas?
Berikut adalah 8 mitos tentang sakit jantung.


Mitos : wajarlah jika orang yang berusia lanjut mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi.
Faktanya tekanan darah memang meningkat seiring usia berjalan. Tetapi semakin tinggi tekanan darah artinya resiko gangguan jantung pun meningkat karena dapat merusak pembuluh darah dan menggangu fungsi sirkulasinya. Hal ini memaksa jantung bekerja lebih keras yang mengakibatkan terjadi stroke atau serangan jantung.

Mitos : Kalau sudah minum obat kolestrol, makan apa saja jadi lebih aman.
Faktanya kolestrol dalam darah berasal dari dua sumber. Dari liver dan dari makanan yang anda santap. Jenis obat statin mengurangi kadar kolestrol yang dibuat oleh hati. Ini membuat kadar kolestrol yang menumpuk di pembuluh darah berkurang. Bila anda tetap mengkonsumsi makanan tinggi kolestrol dan lemak jenuh, obat tak lagi efektif mencegah kenaikan kadar kolestrol anda. Jadi, tetap minum obat dan batasi asupan makanan tinggi lemak.

Mitos : Orang Kurus Tak Beresiko Terkena Penyakit jantung
Faktanya orang dengan berat badan ideal atau kurus, memiliki resiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolestrol tinggi, dan resiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan. Bahkan menurut American Heart Association anda harus rutin melakukan check up kolestrol 5 tahun sekali ke dokter dan dimulai dari sejak usia 20 tahun. Pola hidup sehat tetap harus dilakukan.

Mitos : Saya masih muda, saya tak perlu khawatir terkena serangan jantung
Faktanya cara anda menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya. Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila anda kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, anda beresiko mengalami gangguan jantung berapapun usia anda.

Mitos : Angioplasti, pemasangan ring jantung atau tindakan bypass akan membereskan jantung anda
Faktanya bedah seperti ini memang sangat bermanfaat mengurangi nyeri di dada dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tetapi langkah ini tidak serta merta menyembuhkan masalah utama, yaitu penyumbatan pembuluh darah. Tanpa mengoreksi sumber masalah yang berkaitan dengan hal tersebut seperti jalani diet seibang, latihan teratur, dan menjaga tekanan darah - pembuluh darah akan kembali tersumbat oleh plak yang memungkinkan masalah jantung dan resiko stroke bisa terulang.

Mitos : Olahraga dapat memperburuk kondisi jantung, setelah mengalami serangan jantung.
Faktanya olahraga tidak memperburuk kondisi jantung setelah serangan jantung. Olahraga disarankan bagi penderita penyakit kronis. Berkonsultasilah dengan dokter diperlukan untuk mengetahui batasan-batasan olahraga yang diperbolehkan.

Mitos: Seseorang yang memiliki keturunan penyakit jantung, tidak dapat melakukan pencegahan.
Faktanya memang benar seseorang yang memiliki keturunan penyakit jantung memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, tetapi hal ini tidak dapat disimpulkan hanya dari faktor gen saja (internal), faktor eksternal juga mempengaruhi seperti mengontrol kadar gula dan kolestrol dalam darah, tidak merokok dan tidak minum alkohol, serta perubahan gaya hidup. 

Mitos : Penyakit diabetes melitus tidak akan memunculkan penyakit stroke dan jantung,jika mengonsumsi obat secara rutin.
Faktanya mengonsumsi terapi pengobatan diabetes secara rutin dapat membantu menurunkan resiko terjadinya komplikasi penyakit jantung. Namun kadar gula yang terkontrol masih memiliki peningkatan resiko untuk penyakit jantung dan stroke. Faktor resiko diabetes dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Jangan anggap remeh dengan penyakit jantung, bahkan menurut sebuah studi yang dilakukan, setiap orang memiliki potensi terserang sakit jantung.Konsultasikan kepada dokter anda atau dengan kami dengan cara mendaftar berlangganan untuk mendapatkan berita terbaru tentang penyakit jantung di https://penyakitjantungtips.blogspot.co.id/ . Kami siap membantu anda.

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts