Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Tampilkan postingan dengan label ciri penyakit jantung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ciri penyakit jantung. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 April 2018

       Semua orang mengetahui bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang berbahaya meskipun tidak menular tetapi dapat menyebabkan penderitanya meninggalkan orang-orang yang dikasihi. Mulai dari menyerang secara bertahap maupun mendadak.

       Apakah ada suatu pola yang kita lewatkan ketika melihat orang-orang di sekitar kita mengalami serangan jantung? Berikut fakta-fakta tersembunyi tentang penyakit jantung.



#Fakta1 
30% penderita jantung berakhir dengan kematian. Menurut statistik, penyakit jantung di seluruh dunia terjadi tiap 20 detik dan setiap menitnya terjadi 1 kematian yang disebabkan oleh serangan jantung.

#Fakta2
Perbandingan rasio wanita & pria yang mengalami serangan jantung 2 : 1 yang berarti wanita lebih banyak meninggalkan dunia ini yang diakibatkan oleh serangan jantung dibandingkan pria. Hal ini terjadi karena wanita lebih lambat 2-4 jam merasakan gejala serangan jantung dibanding pria. Inilah yang menjadi salah satu faktor kematian yang dipicu oleh serangan jantung pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria.
Baca juga :gejala penyakit jantung ini sepele, tapi mematikan

#Fakta3
Serangan jantung tentu sangat berbahaya dan tidak jarang juga terjadinya secara mendadak. Menurut data, jumlah orang yang mengalami serangan jantung dan akhirnya meninggalkan dunia ini sebelum mencapai rumah sakit mencapai 50%. Hanya sekitar 9% orang yang terserang penyakit jantung bisa selamat dan dirawat dirumah sakit, meskipun pada akhirnya meninggal juga karena serangan jantung.

#Fakta4
Serangan jantung jelas lebih berbahaya dibandingkan kecelakaan karena berkendara di jalan raya. Tetapi tidak dipungkiri kematian juga sangat banyak dari kejadian kecelakaan di jalan raya, namun orang yang meninggal karena serangan jantung 10x jauh lebih besar dibandingkan kecelakaan dijalan raya.

#Fakta5
Serangan Jantung merupakan penyakit yang mahal di seluruh dunia bahkan bisa membuat keluarga bangkrut dan meninggalkan utang. Sebuah penelitian di USA menyebutkan bahwa tiap tahun pengobatan penyakit jantung menghabiskan sekitar US$ 600 miliar.
Baca juga : solusi menyiapkan dana darurat untuk sakit kritis

#Fakta6
AIDS memang penyakit berbahaya, hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan AIDS. Namun, faktanya dilapangan orang yang meninggal karena jantung jauh lebih banyak. Perbandingannya penyakit jantung dengan AIDS adalah 30:1.

#Fakta7
1 dari 2 orang meninggal karena penyakit jantung & stroke. Dua penyakit ini adalah yang paling banyak diderita orang sebelum meninggal dibandingkan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penyakit ini sering dikatakan penyakit pembunuh no 1 di dunia. Selain itu, penyakit jantung adalah penyakit yang juga hanya memiliki 2 pilihan, mau hidup tapi menderita terus yang akhirnya meninggal atau meninggal secara mendadak. Sangat jarang ada orang yang benar-benar sembuh dari sakit jantung.

#Fakta8
Serangan jantung lebih sering terjadi pada pagi hari terutama hari senin. Karena di hari senin biasanya merupakan ahri peralihan dari hari minggu yang libur ke hari senin yang merupakan hari pertama memulai aktivitas kerja. Tingkat stres orang-orang cenderung lebih tinggi ketika hari minggu beralih ke hari senin. Selain itu, pagi hari serangan jantung menjadi lebih rentan dikarenakan pembuluh darah juga menyempit pada pagi hari.
Baca juga : Hari Senin Memiliki Kasus Serangan Jantung Terbanyak

Itulah fakta-fakta tentang serangan jantung. Jaga kesehatan anda dengan berolahraga dan memilih makanan yang bergizi.
Baca juga : Fakta Setiap Orang Memiliki Potensi Terkena Serangan Jantung

Rabu, 11 April 2018

       Gagal jantung ( heart failure) adalah kondisi dimana saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Sebagai akibatnya, organ utama tubuh dan jaringan lainnya tidak cukup menerima oksigen dan nutrisi untuk berfungsi dengan baik.Seseorang dengan serangan jantung menderita kumpulam cairan dalam jaringan yang biasanya disebut dengan edema. Gagal jantung ini diakibatkan kumpulan cairan ini disebut gagal jantung kongestif.

       Penyakit gagal jantung ini dapat terjadi dikarenakan masalah kesehatan jantung lainnya sudah menyerang terlebih dahulu seperti penyakit jantung koroner, hipertensi (darah tinggi), miokarditis (radang otot jantung), diabetes, anemia (kekurangan darah). Sehingga gagal jantung dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung awal yang tidak diobati dengan baik akan mengakibatkan kefatalan.



Ada 4 jenis penyakit gagal jantung yang dikenal dalam dunia kedokteran diantaranya :
Gagal Jantung sebelah kiri - area jantung sebelah kiri terdapat bilik jantung kiri yang bertugas untuk menerima darah dari paru-paru dan memompa kembali dari jantung ke paru-paru. Tetapi permasalahannya jika terjadi gagal jantung , bilik jantung sebelah kiri tidak mempunyai tenaga yang cukup untuk memompa darah, mengakibatkan beberapa kembali lagi ke paru-paru dan jumlah yang masuk menjadi sedikit. Akibatnya jumlah darah yang dipompa keluar dan diedarkan seluruh tubuh menjadi berkurang.
Gagal jantung sebelah kanan - gagal jantung sebelah kanan biasanya terjadi karena gagal jantung sebelah kiri terlebih dahulu. Akibat jumlah pasokan darah yang keluar jantung menjadi lebih sedikit dari bilik kiri jantung. Sehingga bilik kanan jantung yang bertugas menerima darah menjadi miskin oksigen menjadi berkurang.
Gagal Jantung Sistolik - keadaan dimana otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan baik sehingga proses penyaluran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Gagal Jantung Diastolik - keadaan jantung terlihat normal tetapi sebenarnya posisi bilik tidak dalam posisi relaksasi yang benar menyebabkan turunnya kapasitas darah yang dapat ditampung dari paru-paru yang mengakibatkan terjadinya penimbunan cairan pada paru-paru, kaki, dan perut.

      Pada umumnya gejala gagal jantung ditahap awal mulai dari pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, mudah lelah, kenaikan berat badan yang signifikan, makin sering ingin buang air kecil terutama pada malam hari. Jika ditahap awal tidak disadari gejala ini, maka akan naik ke tahap semakin parah seperti paru-paru sesak hingga menyebabkan batuk, denyut jantung tidak teratur,dan nafas berbunyi. Ditahap yang paling parah, kulit bisa menjadi kebiru-biruan karena tubuh kekurangan oksigen dari darah, tarikan nafas yang pendek, dan bisa mengalami pingsan.



       Jika penderita gagal jantung tidak diobati segera, bisa mengalami kegagalan tubuh pada organ lain juga bahkan kematian. Bahkan menurut survei yang dilakukan, 3 dari 10 orang di Indonesia meninggalkan dunia ini dikarenakan gagal jantung setiap tahunnya. Biaya yang dibutuhkan untuk mengobati gagal jantung juga tidak murah, ditambah lagi belum ada jaminan pasti sembuh. Hal ini dikarenakan gagal jantung merupakan tahap akhir dari penyakit jantung di tahap awal.

Untuk biaya pengobatan sakit jantung, hal ini mungkin bisa membantu anda klik disini

Minggu, 08 April 2018

      Sudah banyak penelitian yang dilakukan bahwa obesitas atau kelebihan berat badan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada seseorang diantaranya tekanan darah tinggi, penyakit kolestrol, diabetes,hingga jantung koroner. Jika sudah begitu dapat mengakibatkan komplikasi.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin obesitas memicu serangan jantung? 



Penumpukan di bagian arteri jantung -Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, para ahli berpendapat bahwa obesitas memicu respon kekebalan tubuh yang meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung. Penelitian ini dilakukan pada 1.172 orang berbadan kurus dan obesitas dengan cara mengambil sampel darah mereka, kemudian ternyata orang yang memiliki kelebihan berat badan mempunyai sel darah putih atau sel darah T lebih banyak daripada orang berbadan kurus atau ideal. Sel darah putih sangat penting untuk respon kekebalan tubuh dalam melindungi tubuh dari infeksi. Namun sel darah putih yang terlalu banyak dapat menyebabkan pembentukan plak lemak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit hingga menyebabkan serangan jantung. Selain itu, lemak tubuh dan kolestrol cukup berperan dalam memperbesar peluang penyempitan arteri jantung serta terjadinya gagal jantung.

Pembesaran bagian jantung - semakin besar tubuh seseorang, maka organ tubuh juga akan ikut membesar untuk mengimbangi kerja organ tubuh. Tetapi pada kenyataannya organ tubuh juga memiliki batas dalam pengembangannya, jika jantung sudah melampaui batas pembesaran, hal ini bisa sangat berbahaya. Proses pembesaran jantung adalah seperti ini, peningkatan aliran darah yang keluar dari jantung dicapai dengan peningkatan kemampuan jantung untuk memompa. Bagian kiri jantung terutama ventrikel akan mengalami pelebaran untuk mengimbangi peningkatan aliran darah balik masuk ke jantung. Bagian jantung yang lain seperti atrium kiri tentu saja akan mengalami pengembangan pada seseorang yang memiliki kelebihan berat badan. Pembesaran jantung jika sudah melampaui batas normal dapat menyebabkan kemampuan jantung memompa makin melemah. Hal inilah yang menyebabkan aliran darah berkurang dan tidak sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh.

Lingkar Pinggang yang membesar - lingkar pinggang juga dapat menentukan potensi seseorang terkena penyakit jantung, ditambah jika orang yang memiliki kelebihan berat badan cenderung tidak bisa bergerak karena kelebihan berat badan. Lingkar pinggang dengan ukuran 102 cm atau 40 inci pada pria dan 88 cm atau 35 inci pada wanita, termasuk besar dan meningkatkan resiko serangan jantung. Cara menghitung lingkar pinggang dengan rumus : BMI = berat (kg)/ tinggi (m2). Jika indeksnya lebih dari 25, seseorang akan digolongkan obesitas. Nilai indeks angka 30 ke atas tergolong obesitas berat.

      Solusi untuk mengurangi obesitas adalah sering-seringlah bergerak dan miliki pola makan yang sehat terutama sayuran dan bahan hewani.Hindari makan junk food dan makanan yang terlalu banyak minyak. Jika anda ingin update seputar tentang penyakit jantung dan butuh konsultasi atau solusi, anda bisa mendaftar berlangganan (subscribe) website ini di bagian atas judul artikel.






Senin, 02 April 2018

"Sakit jantung? Halah saya kan masih muda, saya juga sehat pola hidupnya."
Sering mendengar pernyataan diatas?
Berikut adalah 8 mitos tentang sakit jantung.


Mitos : wajarlah jika orang yang berusia lanjut mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi.
Faktanya tekanan darah memang meningkat seiring usia berjalan. Tetapi semakin tinggi tekanan darah artinya resiko gangguan jantung pun meningkat karena dapat merusak pembuluh darah dan menggangu fungsi sirkulasinya. Hal ini memaksa jantung bekerja lebih keras yang mengakibatkan terjadi stroke atau serangan jantung.

Mitos : Kalau sudah minum obat kolestrol, makan apa saja jadi lebih aman.
Faktanya kolestrol dalam darah berasal dari dua sumber. Dari liver dan dari makanan yang anda santap. Jenis obat statin mengurangi kadar kolestrol yang dibuat oleh hati. Ini membuat kadar kolestrol yang menumpuk di pembuluh darah berkurang. Bila anda tetap mengkonsumsi makanan tinggi kolestrol dan lemak jenuh, obat tak lagi efektif mencegah kenaikan kadar kolestrol anda. Jadi, tetap minum obat dan batasi asupan makanan tinggi lemak.

Mitos : Orang Kurus Tak Beresiko Terkena Penyakit jantung
Faktanya orang dengan berat badan ideal atau kurus, memiliki resiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolestrol tinggi, dan resiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan. Bahkan menurut American Heart Association anda harus rutin melakukan check up kolestrol 5 tahun sekali ke dokter dan dimulai dari sejak usia 20 tahun. Pola hidup sehat tetap harus dilakukan.

Mitos : Saya masih muda, saya tak perlu khawatir terkena serangan jantung
Faktanya cara anda menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya. Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila anda kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, anda beresiko mengalami gangguan jantung berapapun usia anda.

Mitos : Angioplasti, pemasangan ring jantung atau tindakan bypass akan membereskan jantung anda
Faktanya bedah seperti ini memang sangat bermanfaat mengurangi nyeri di dada dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tetapi langkah ini tidak serta merta menyembuhkan masalah utama, yaitu penyumbatan pembuluh darah. Tanpa mengoreksi sumber masalah yang berkaitan dengan hal tersebut seperti jalani diet seibang, latihan teratur, dan menjaga tekanan darah - pembuluh darah akan kembali tersumbat oleh plak yang memungkinkan masalah jantung dan resiko stroke bisa terulang.

Mitos : Olahraga dapat memperburuk kondisi jantung, setelah mengalami serangan jantung.
Faktanya olahraga tidak memperburuk kondisi jantung setelah serangan jantung. Olahraga disarankan bagi penderita penyakit kronis. Berkonsultasilah dengan dokter diperlukan untuk mengetahui batasan-batasan olahraga yang diperbolehkan.

Mitos: Seseorang yang memiliki keturunan penyakit jantung, tidak dapat melakukan pencegahan.
Faktanya memang benar seseorang yang memiliki keturunan penyakit jantung memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung, tetapi hal ini tidak dapat disimpulkan hanya dari faktor gen saja (internal), faktor eksternal juga mempengaruhi seperti mengontrol kadar gula dan kolestrol dalam darah, tidak merokok dan tidak minum alkohol, serta perubahan gaya hidup. 

Mitos : Penyakit diabetes melitus tidak akan memunculkan penyakit stroke dan jantung,jika mengonsumsi obat secara rutin.
Faktanya mengonsumsi terapi pengobatan diabetes secara rutin dapat membantu menurunkan resiko terjadinya komplikasi penyakit jantung. Namun kadar gula yang terkontrol masih memiliki peningkatan resiko untuk penyakit jantung dan stroke. Faktor resiko diabetes dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

Jangan anggap remeh dengan penyakit jantung, bahkan menurut sebuah studi yang dilakukan, setiap orang memiliki potensi terserang sakit jantung.Konsultasikan kepada dokter anda atau dengan kami dengan cara mendaftar berlangganan untuk mendapatkan berita terbaru tentang penyakit jantung di https://penyakitjantungtips.blogspot.co.id/ . Kami siap membantu anda.

Jumat, 30 Maret 2018

       Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan dan tidak bisa diremehkan keberadaannya. Organisasi World Health Organization mencatat bahwa sekitar 80%  angka kematian akibat penyakit jantung ini ada di negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. Dewan Penasihat Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (Perki), dr. Anna Ulfah Rahajoe SpJP(K), yang mengatakan bahwa penyakit jantung no 1 pada perempuan Indonesia adalah penyakit jantung koroner.

Salah satu hal yang sangat ditakutkan ketika terserang suatu penyakit maka dapat mengundang penyakit lain berdatangan. Hal inilah yang disebut dengan penyakit komplikasi. Berikut penyakit komplikasi yang mungkin timbul pada penderita jantung koroner.

DIABETES





    Penyakit gula ini adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti karena jika sudah terkena diabetes, peluang terjadi komplikasi yang lain lebih besar. Penyakit diabetes dapat terjadi akibat kekurangan hormon insulin (hormon yang mengontrol gula) didalam tubuh dan menyebabkan kerusakan sistem lainnya pada tubuh, khususnya kerusakan pembuluh darah dan saraf. Kerusakan inilah yang menyebabkan munculnya satu atau lebih penyakit lain pada penderitanya.



SERANGAN JANTUNG




       Serangan jantung yang mengancam jiwa menyebabkan kematian otot jantung karena persediaan darah tidak cukup .silakan dibaca bedanya serangan jantung dan penyakit jantung. Serangan jantung adalah kondisi dimana ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat ke otot jantung, sehingga jantung tidak mendapat oksigen. Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati. Gejala umumnya diantaranya dada terasa nyeri seperti tertimpa benda berat dan sakit di bagian kiri (rahang, pundak,lengan).

STROKE


Penyebab utama stroke terjadi karena penyumbatan aliran darah yang disebabkan penumpukan plak dan pendarahan pada pembuluh darah otak akibat hiperglikemia. Stroke dapat menyebabkan penurunan fungsi otak dalam berkoordinasi, berpikir, menggerakkan bagian tubuh, dan menelan makanan.



HIPERTENSI




Hipertensi atau yang dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi ini merupakan dampak dari penyakit jantung koroner. Penyebabnya adalah pembuluh darah yang kejang (menyempit) atau kurang elastis yang dapat menyebabkan tekanan naik. Hipertensi juga merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia.



GAGAL JANTUNG




Ketika penyakit jantung koroner semakin parah maka gagal jantung kongestif tidak dapat terelakkan, gagal jantung memiliki rasa nyeri yang hebat dan dapat merusak sel-sel di jantung hingga dapat menyebabkan kematian.

Jaga kesehatan anda, untuk mengetahui tips tentang penyakit jantung lebih lanjut silakan subscribe untuk berlangganan di website  https://penyakitjantungtips.blogspot.co.id/ dan bagikan artikel ini kepada orang yang anda sayangi.

Selasa, 27 Maret 2018

       Tahukah anda, hari senin adalah hari dimana paling banyak kasus terjadinya serangan jantung dibandingkan hari lain. Fakta tersebut terungkap dalam sebuah data yang diolah dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Data tersebut mencakup 39 juta kematian dalam rentang tahun 1999 - 2014.



       Menurut data tersebut, penyebab kematian paling banyak adalah penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis, kecelakaan, stroke, alzheimer, diabetes, flu dan pneumonia, penyakit ginjal serta bunuh diri. Ketika dilihat secara terperinci, kematian akibat serangan jantung tercatat paling tinggi di hari senin yakni 348.206 kasus. Hari selasa, hari tertinggi ke-2 setelah hari senin dengan angka 337.918 kasus kematian akibat serangan jantung. 

       Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Uppsala di Swedia, para peneliti menganalisa 156.000 data serangan jantung dari berbagai rumah sakit selama kurun waktu 7 tahun dari 2006 - 2013 ternyata para pekerja adalah golongan yang paling rawan terkena serang jantung di hari Senin dimana mereka beresiko 20% lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding hari-hari lainnya.

       Menurut hasil riset yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA) Journal Juli 2017, waktu terjadinya serangan jantung diyakini ada hubungannya dengan tinggi rendahnya tingkat stres seseorang. Pada umumnya hari senin adalah hari dimana para pekerja cenderung memiliki tingkat stres lebih tinggi daripada hari libur di akhir pekan. 

       Stres dapat memicu perubahan dalam sistem biologis kita dan membuat kita lebih rentan terkena serangan jantung. Saat kita stres, jantung kita bekerja lebih keras, metabolisme kita kacau, dan kekebalan tubuh menurun," ujar peneliti dampak stres Ahmed Tawakol, M.D. Bekerja lembur juga meningkatkan resiko terkena serangan jantung.

Sabtu, 24 Maret 2018

  Istilah gangguan irama jantung mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat. Gejalanya yang berupa jantung berdebar-debar kerap dianggap sebagai hal ringan, bukan gangguan serius. Padahal, gangguan irama jantung yang dalam dunia medis disebut Artial Fibrilation (AFib) merupakan faktor terbesar dan tercepat pemicu stroke bagi manusia.



    Pemicu stroke dan serangan jantung itu ada banyak. Tapi umumnya masyarakat hanya tahu sebatas hipertensi dan diabetes. Jarang ada yang tahu tentang AFib. Umumnya Afib muncul pada seseorang secara tiba-tiba. Gejala berdebar pada jantung yang timbul juga memiliki rentang waktu yang bervariasi pada setiap orang. Ada yang muncul secara terus-menerus, ada yang muncul pada waktu-waktu yang  tidak dapat diperkirakan atau on-off ; ungkap dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Yoga Yuniadi, di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

   Hal ini sering diabaikan, ketika gejala hilang, mayoritas orang akan menganggapnya aman dan tidak melakukan tindakan apapun termasuk memeriksakan diri ke dokter. Menurut penelitian yang dilakukan, setiap orang di dunia memiliki potensi terserang penyakit jantung. Tidak ada penyebab khusus seseorang menderita AFib. Namun, beberapa hal seperti usia diatas 65 tahun, riwayat penyakit hipertensi dan diabetes, serta kebiasaan mereokok dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terserang AFib. Bahkan jika seseorang terkena AFib hanya dalam waktu 48 jam sudah dapat menyebabkan stroke

   Gejala lain yang dialami penderita Afib diantaranya kelelahan terutama saat olahraga, pusing, nafas pendek, lemah, dan nyeri dada. Untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang mengalami gangguan irama jantung, pemeriksaan lengkap di rumah sakit harus dilakukan, termasuk pemeriksaan lengkap di rumah sakit harus dilakukan, termasuk pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG). Bila tarafnya masih ringan dan tidak membahayakan, umumnya pasien akan diberikan obat untuk menormalkan irama denyut jantung. Sementara itu pasien yang memiliki faktor resiko lebih daro satu sesuai hitungan CHADS2 Score akan diberikan obat pengencer darah untuk mencegah stroke.

Kamis, 22 Maret 2018

       
          
         Benarkah orang kurus bebas kolestrol? Pada umumnya pandangan di masyarakat adalah orang gemuk yang memiliki kolestrol lebih banyak dan lebih rentan terkena serangan jantung. Tetapi tahukah anda bahwa ternyata orang kurus juga tak luput dari kemungkinan yang sama?

        Menurut dr. Dante Saksono H, SpPD, PhD, pakar kesehatan dari rumah sakit Mitra Keluarga Jakarta, kolestrol adalah lemak yang ada didalam darah, bukanlah lemak yang ada dibawah kulit. Riset dari Mayo Clinic di USA, pada 1.101 relawan wanita dengan kisaran wanita usia 41 tahunan mengungkap bahwa 54% relawan dinyatakan dalam bobot badan normal, namun kandungan kolestrol mereka malah sampai 30% diatas normal. 

       Menurut American Heart Association (AHA), orang yang tidak mudah gemuk mempunyai kecenderungan tidak mengerti akan bahaya kolestrol pada dirinya. Mengakibatkan, mereka kurang siaga pada tipe makanan yang dikonsumsi. Walau sebenarnya menurut AHA, tiada satu juga orang yang dapat mengonsumsi apapun yang disenanginya dapat terus sehat. Biasanya, makanan yang dikonsumsi mereka yang mempunyai tingkat kolestrol yang tinggi adalah makanan dengan lemak jenuh (lemak hewani) serta lemak trans. Apabila tipe makanan seperti itu terus menerus dikonsumsi dalam periode waktu panjang, akan menyebabkan kandungan kolestrol meningkat dalam tubuh. 

     Hal inilah yang menyebabkan yang bisa membuat penumpukan lemak dalam darah dan mengakibatkan peredaran darah tidak lancar, pembuluh darah menyempit, dan menganggu aliran oksigen pada darah sehingga timbul gangguan pada jantung. Selain itu, tidak hanya faktor makanan saja yang mempengaruhi, faktor genetika juga berperan dalam hal tersebut, tambah dr. Dedy Sudrajat Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari Brawijaya Clinic Jakarta. Deddy menekankan, tingginya kadar kolestrol perlu diwaspadai karena menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner yang merupakan penyakit penyebab kematian nomor 1 didunia. Selain itu, kolestrol juga dapat dikorelasikan pada penyakit kardiovaskular lain.


Rabu, 21 Maret 2018

        Sudah banyak diketahui, jika sebagai pekerja di kantor sering lembur dengan jangka waktu yang melebihi bisa berakibat buruk pada kesehatan. Mulai dari rasa lelah yang berlebihan, kurang tidur, lebih mudah emosi, dan kondisi badan lebih rentan terserang sakit. Sebuah penelitian terbaru, mengungkapkan fakta sering bekerja lembur juga  dapat menyebabkan gangguan pada jantung. 

    Orang yang bekerja 55 jam dalam waktu 1 minggu bisa mengalami resiko terkena atrial fibrilation, detak jantung tidak teratur yang berkaitan dengan stroke dan masalah jantung lainnya, dibandingkan dengan pekerja yang bekerja 40 jam dalam waktu 1 minggu. Dilansir halaman TIME, analisis baru ini yang diterbitkan di European Heart Journal dan dilakukan oleh peneliti dia University College London, menggabungkan data dari delapan penelitian sebelumnya , yang mengikutertakan lebih dari 85 ribu pria dan wanita dari Inggris, Denmark, Swedia, dan Finlandia.



           Pada saat penelitian dimulai, tidak ada satupun dari partisipan yang memiliki Atrial Fibrilation (AFib). Namun, 1.061 orang mengalami AFib dalam jangka waktu 10 tahun kemudian. Angka tersebut sama dengan 12,4 kasus AFib per 100 orang dalam penelitian. Tapi, ketika para peniliti melihat secara spesifik  pada mereka yang bekerja 55 jam dalam seminggu atau lebih, angka tersebut meningkat hingga 17,6 per 1.000 kasus. Dengan kata lain, mereka yang bekerja lebih panjang memiliki resiko AFib 40 persen, dibanding mereka yang hanya bekerja 35-40 jam seminggu. Bahkan hasilnya sama setelah menyesuaikan faktor usia, jenis kelamin, obesitas, status sosial ekonomi, status merokok, konsumsi alkohol yang berisiko, dan aktivitas fisik di waktu senggang.

      Temuan lain, 90 persen dari kasus yang muncul terjadi pada mereka yang belum pernah mengalami ganggung kardiovaskular. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ini benar-benar karena waktu kerja yang berlebihan, dan tidak ada kondisi sebelumnya yang bisa meningkatkan resiko AFib. Meski demikian, para peneliti menulis kalau peningkayan resiko AFib pada seseorang yang bekerja dalam waktu panjang, relatif ringan. Tapi bagi mereka yang sudah memiliki faktor resiko seperti usia tua, pria, diabetes,atau merokok, resiko tambahan bisa sangat mempengaruhi.

Senin, 19 Maret 2018

Sudah bukan merupakan rahasia lagi, jika penyakit jantung merupakan pembunuh no 1 didunia. Bahkan di Indonesia, pasien yang divonis terkena serangan jantung juga semakin meningkat setiap tahunnya. Kementerian Kesehatan juga mencatat penyakit jantung merupakan salah satu kelompok penyakit tidak menular yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi, dan menimbulkan beban ganda bagi masyarakat Indonesia.

Bagaimana tidak menjadi masalah? 20% kematian di seluruh dunia diakibatkan oleh penyakit jantung dan 3% dari 20% tersebut berakhir dimeja operasi. Tentu hal ini sayangkan. Apabila anda tidak menggubris sama sekali tentang kesehatan jantung Anda sendiri. Jika bukan Anda lalu siapa lagi yang akan menjaga kesehtan jantung anda? Berikut daftar operasi jantung yang sering dilakukan di Indonesia.

1. Operasi Bypass Jantung


Operasi bypass jantung adalah operasi jantung yang diakibatkan penyakit jantung koroner yang sudah sangat fatal dan tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan lagi. Operasi bypass jantung bertujuan untuk membuat saluran darah yang baru untuk menggantikan saluran darah yang sudah tersumbat akibat penyakit jantung koroner.

Operasi bypass sendiri memerlukan biaya yang lumayan besar yang bisa mencapai 150 juta untuk di Indonesia. Sedangkan di luar negeri bisa mencapai 200 juta ke atas. Operasi jantung Bypass juga memerlukan persiapan yang sangat panjang sebelum anda menjalaninya. Salah satunya melakukan puasa agar saluran pencernaan anda bersih, hal ini dilakukan agar tidak terjadi komplikasi di kemudian hari dan anda juga harus melakukan pemeriksaan rutin.


2. Operasi Perbaikan Katup Jantung


Operasi perbaikan katup jantung adalah operasi yang dilakukan untuk menyembuhkan penderita penyakit jantung dimana katup jantungnya tidak mau terbuka pada saat proses pengaliran darah terjadi. Operasi ini dilakukan dengan tujuan untuk membuka kembali katup-katup yang pada umumnya hanya ada empat katup untuk dapat terbuka seperti sedia kala lagi. Operasi ini juga tergolong operasi beresiko tingkat tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian apabila operasi perbaikan katup jantung gagal dilakukan.

Operasi perbaikan katup jantung membutuhkan biaya hingga 100 juta atau lebih, untuk melakukan operasi ini juga membutuhkan persiapan yang amat panjang, dikarenakan dokter perlu meneliti irama jantung anda selama beberapa minggu. Hal ini bertujuan untuk melihat detak jantung apakah selain mengalami masalah pada katup yang tidak bisa terbuka juga memiliki aritmia jantung yang membuat jantung berdebar secara tidak normal.


3. Operasi Pembengkakan Jantung


Pembengkakan jantung amatlah berbahaya bila tidak segera ditangani, pembengkakan pada jantung biasanya dialami oleh otot jantung bagian kiri. Apabila hal ini dibiarkan maka jantung akan mengalami kebocoran sehingga dapat menyebabkan pendarahan dalam tubuh, hal ini juga dapat berujung pada kematian.

Operasi ini bertujuan menyembuhkan pembengkakan jantung yang mengakibatkan kebocoran pada jantung. Harganya tidak semahal operasi jantung lainnya,biaya yang dibutuhkan berkisar 30 juta atau lebih. Persiapan yang harus dilakukan untuk menjalani operasi pembengkakan jantung ini adalah pasien perlu berpuasa agar tubuh dalam keadaan steril saat menjalankan operasi.


4. Operasi Transplantasi Jantung


Operasi transplantasi jantung atau yang dikenal dengan operasi cangkok jantung merupakan operasi yang sangat berbahaya dan menjadi jalan terakhir. Namun operasi cangkok jantung ini dapat memberikan hasil yang memuaskan, karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit jantung. Operasi ini bertujuan untuk mengganti jantung seseorang dengan jantung orang lain alias transplantasi yang dimana hal ini bertujuan untuk membuat jantung yang sebelumnya lemah menjadi sehat kembali.

Tetapi dampak dari transplantasi jantung juga memiliki resiko yang cukup tinggi, karena memerlukan pendonor yang cocok bersedia menukarkan jantung yang sehat dengan jantung yang lemah, hal ini juga memakan waktu yang sangat lama. Ini juga yang menyebabkan operasi ini sangat mahal, selain harus membayar biaya operasi yang berkisar 500 juta - 3 miliar, anda juga harus membayar jasa pendonor jantung anda. Oleh karena itu, anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk operasi transplantasi jantung.


5. Operasi pemasangan Ring Jantung


Operasi pemasangan ring pada jantung merupakan solusi lainnya selain operasi bypass untuk menyembuhkan penyakit jantung koroner yang menyebabkan saluran darah terhambat dan mengakibatkan arteri mengalami penyumbatan sangatlah berbahaya. Operasi pasang ring ini bertujuan agar mengatasi penyumbatan sehingga darah dapat teraliri dengan lancar kembali. Metode pemasangan ring ini dilakukan dengan cara memasukkan selang kecil kedalam tungkai, kemudian memasukkan lagi selang kedua yang berukuran lebih kecil  dari selang sebelumnya ke bagian lengan, dimana dibagian yang dimasukkan selang tersebut terdapat ring  jantung yang berbentuk balon. Biaya yang dibutuhkan untuk menjalani operasi pemasangan ring jantung berkisar 50 - 100 juta.


        Biaya pengobatan penyakit jantung memang tidaklah kecil, untuk sekarang saja biaya perawatan jantung sudah meningkat 13% dari 5 tahun yang lalu. Penyakit jantung seperti ini pasti akan sangat memberatkan ekonomi keluarga. Maka dari itu tidak heran bila sampai dengan sekarang penyakit jantung masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Solusinya adalah memiliki asuransi unit link  untuk meringankan biaya operasi jantung, rumah sakit, dan biaya hidup keluarga yang anda cintai.

Jumat, 16 Maret 2018

"Katanya makin banyak berolahraga makin sehat."
"Katanya serangan jantung hanya mengincar orang yang berusia 50 tahun ke atas."

Sering mendengar pernyataan diatas? Atau bahkan pernyataan tersebut sudah tersimpan dibenak anda dan saya. Bagaimana dengan berita-berita atlet meninggal mendadak karena terkena serangan jantung atau orang terkenal yang lain yang anda tahu dia juga rajin berolahraga?

Ingatkah anda berita meninggalnya Adjie Masaid yang meninggal karena terkena serangan jantung setelah beberapa jam bermain bola di stadion lebak bulus Jakarta? Atau Irene Justine yang sangat ketat menjaga asupan makanannya dan rajin berolahraga tetapi meninggal di usia 20an? Pasti anda jadi bertanya-tanya, apa yang salah dari berolahraga? Mengapa orang yang sudah menjaga dirinya dengan pola hidup sehat, masih rentan terserang penyakit jantung? 

Menjaga asupan makanan dan mengontrol berat badan agar tetap ideal itu penting. Tetapi tidak ada jaminan bahwa bisa terbebas sepenuhnya dari serangan jantung. Fakta bahwa setiap orang memiliki potensi terkena serangan jantung. Terbuktinya dari kasus yang menimpa Adjie Masaid dan Irena Justine. Sebenarnya, bukanlah salah dari olahraga itu sendiri. Penyebab sebenarnya adalah terlalu berlebihan dalam menjalani aktivitas fisiknya. 



Sebuah statistik memaparkan kasus kematian yang menimpa olahragawan di Amerika Serikat, 16% diantaranya adalah serangan jantung dadakan. Faktor penyebabnya adalah  kardiomiopati hipertrofik, yaitu otot jantung yang menebal dan cenderung kaku karena terlalu ditorsir berlebihan. Menurut Ahli Jantung, Dr Ross Walker dari Sydney, "takaran atau dosis olahraga untuk kesehatan harus berkisar 3-5 jam dalam seminggu. Jika lebih dari jumlah tersebut, bisa meningkatkan resiko kesehatan terutama gangguan jantung."

Dr. Dicky Hanafy, SpJP dari Bunda Heart Center, Rumah Sakit Bunda Jakarta menjelaskan bahwa aktivitas fisik yang berlebihan dapat membuat terjadinya pengembangan pada organ jantung yang terlalu lebar dan menebal sehingga oksigen yang diterima otot jantung tidak maksimal. Hal inilah yang mengakibatkan serangan jantung.



Selasa, 13 Maret 2018

Umur manusia tidak ada yang tahu, kematian bisa datang secara tiba-tiba. Akhir kehidupan tidak selalu berakhir dengan usia tua, ada yang berusia muda, sudah dipanggil Yang Maha Kuasa.
Bahkan tak jarang, kita sering mendengar berita seseorang yang berusia muda meninggal dikarenakan terkena penyakit jantung yang pada umumnya menyerang orang dewasa.

Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan tahun 2013, sebanyak 39% penderita jantung di Indonesia berusia 44 tahun ke bawah. Menariknya, 22% diantaranya berumur 15-35 tahun, yang merupakan masa fisik produktif dalam kehidupan manusia. Dan jumlah penderita jantung tertinggi ada pada kelompok usia 45-65 tahun.

Penyakit jantung terdiri dari beberapa jenis, salah satunya miokarditis. Miokarditis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada otot jantung atau miokardium, yaitu lapisan otot dinding jantung. Otot ini bertugas memompa darah masuk dan keluar dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Jika otot tersebut meradang, darah tidak akan terpompa dengan baik, sehingga menyebabkan permasalahan seperti detak jantung yang tidak teratur, kesulitan bernapas, dan pada kasus ekstrem bisa terjadi pembekuan darah, serangan jantung, stroke, dan kerusakan jantung.




Miokarditis umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, atau infeksi jamur. Saat infeksi berusaha menyerang, sistem imun melawannya dengan melepas zat kimia untuk melawan penyakit. Ini yang menyebabkan peradangan terjadi. Namun, peradangan malah bisa melemahkan jantung. Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus, dapat menyebabkan sistem imun melawan jantung, menyebabkan radang dan kerusakan.

Miokarditis bisa berbahaya, karena dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapapun dan sering terjadi tanpa menunjukkan gejala apapun. Gejalanya sendiri sering menyerupai gejala flu, seperti kelelahan, demam, nyeri atau pembengkakan sendi, dan rasa sakit di dada. Hal ini dapat membuat miokarditis sulit didiagnosa. Miokarditis lebih sering menyerang orang sehat dan dianggap sebagai penyebab kematian mendadak pada orang dewasa muda.

Senin, 12 Maret 2018

Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki kontribusi besar dalam mengatur aliran darah dan nafas yang dihirup seseorang. Bahkan sejak dari kandungan hingga sekarang anda hidup tidak pernah berhenti bekerja sekalipun anda sedang tidur,

Ada banyak cara untuk mengurangi resiko terserang penyakit jantung, seperti selalu tertawa, berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Tapi tidak semua makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat bahkan sering kali tanpa disadari, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang memicu sakit jantung. Berikut daftarnya :

Sup Instan


Makanan yang sangat menyenangkan badan ketika cuaca hujan menghampiri. Tetapi tidak dipungkiri juga dizaman sekarang seperti ini, sup instan juga dijual di beberapa tempat makan terutama restoran fastfood. Tahukah anda bahkan sup instan megandung sodium yang dapat memicu serangan jantung?
Untuk menghindari hal tersebut, alangkah baiknya jika anda membuat sup sendiri di rumah dengan bahan yang anda ketahui sendiri juga seperti sayuran dan bumbu alami.

Ayam Goreng



Nah, ini merupakan makanan favorit dari usia balita hingga dewasa. Betapa enaknya, mengonsumsi aym goreng dengan kulitnya yang kriuk-kriuk renyah. Tetapi tahukah anda, bahwa ayam goreng memiliki lemak hingga 63 gram, 350 gram kolestrol, dan 920 kalori. Jumlah kalori yang sangat besar sekali untuk sekali makan dan tanpa gizi jika tidak diimbangi dengan sayuran dan buah. Hal ini dapat mengganggu kesehatan jantung.

Steak Daging



Makanan ala kebarat-baratan ini juga merupakan makanan yang dikategorikan tidak baik untuk kesehatan jantung. Steak mengandung 594 kalori, 18,5 gram lemak, dan 191 kolestrol. Makanan ini mengandung kalori yang sangat tinggi, jika sering dikonsumsi, zat-zat yang terkandung didalam steak dapat memperlemah ketahanan jantung. Terutama untuk yang berusia 40 tahun ke atas tidak disarankan memakan steak daging.

Blended Coffee



Hayoo, siapa yang suka mencari kopi untuk menjadi penyemangat kerja setiap pagi?
Kopi sebenarnya sangat baik untuk jantung, tetapi kopi yang dimaksud adalah kopi hitam tanpa susu dan gula. Jika kopi dibuat dengan susu dan gula, kopi tidak akan menjadi minuman yang menyehatkan lagi, tetapi bisa memicu sakit jantung dikarenakan kalori yang dikandung oleh susu dan gula cukup tinggi yang memicu kegemukan.

Pizza 



Apakah menurut anda Pizza terlihat sehat karena banyaknya topping dari bahan alami.
Ternyata salah besar, riset membuktikan bahwa pizza mengandung banyak kandungan sodium dan karbohidrat yang berlebih yang menyebabkan kolestrol didalam tubuh naik dengan cepat dan dapat memicu sakit jantung.

Hati-hati ya dalam memilih makanan jika ingin hidup anda sehat selalu.




Hingga saat ini, kematian akibat penyakit jantung masih cukup tinggi.
Bahkan World Health Organization masih menempatkan penyakit jantung no 1 didunia.
Sementara di Indonesia, data menunjukan bahwa 37% orang meninggal dikarenakan penyakit jantung.

Tidak dipungkuri juga bahwa penyakit jantung dapat menyebabkan kematian mendadak. Hal ini desebabkan oleh gejala yang tidak terlihat. Banyak faktor yang menjadi penyebab setiap orang bisa terkena penyakit jantung. Dari hasil sebuah studi, menunjukkan bahwa 90% dari penyakit jantung disebabkan oleh tingkat kolestrol, kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, kegemukan, tingkat aktivitas yang rendah, tingkat stres yang tinggi, nutrisi buruk dan kebiasaan minum alkohol.

Pada umumnya tahap awal penyakit jantung muncul gejala seperti nyeri dada, sesak nafas saat melakukan kegiatan berat, dada seperti ditekan, gampang lelah, kaki bengkak, dan pingsan mendadak. Gejala diatas mungkin terlihat biasa saja, tetapi jika anda merasa mengalami gejala diatas dan sudah mengalaminya sering kali, segera periksakan ke dokter anda. Ingat anda masih punya keluarga dan teman yang masih menyayangi anda!

Langkah penting yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko penyakit jantung, mulailah dengan pola hidup yang sehat, mengonsumi makanan yang sehat, dan jika memungkinkan mengolah sendiri makanan sehari-hari anda.

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts