Salah satu penyakit berbahaya yang sering menyerang orang Indonesia adalah stroke. Biasanya penyakit stroke identik dengan
penyakit jantung dan kelebihan kolestrol dalam tubuh. Apakah sebenarnya stroke itu?
Stroke adalah kondisi medis gawat darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus yang disebabkan oleh pembekuan, pengentalan darah, atau terlambatnya suplai darah dan oksigen ke otak. Penyumbatan ini bisa menimbulkan reaksi biokimia atas sel-sel saraf yang menjadi kurang berfungsi dengan baik serta pengaruhnya pada operasional sistem organ dalam tubuh. Tanpa asupan darah, sel-sel otak akan mati. Stroke menyerang bagian syaraf pada otak yang disebabkan oleh pecahnya atau penyumbatan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan rentetan komplikasi fatal, dari kelumpuhan permanen hingga kematian. Stroke digolongkan kegawatan medis dalam dunia kedokteran. Pada tahun 2008, data dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak 17,3 juta jiwa penduduk Indonesia harus terenggut nyawanya karena stroke.
Menurut American Stroke Association, salah satu faktor yang dapat menyebabkan stroke adalah udia. Resiko stroke meningkat dua kali lipat saat seseorang berusia diatas 55 tahun. Stroke dibagi menjadi 2 jenis diantaranya :
Stroke iskemik
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Stroke iskemik adalah stroke yang paling sering diidap oleh seseorang. Stroke ini bertanggung jawab terhadap 87% dari total kasus stroke yang ada.
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis yang merupakan penumpuka timbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah diotak anda. Konsepnya mirip
serangan jantung, dimana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung anda.
Stroke iskemik bersifat embolik, yang dimana bekuan darah berasal dari bagian lain ditubuh anda dan kemudian berpindah menuju otak, biasanya dari jantung dan arteri besar didada bagian atas dan leher. Diperkirakan 15% kasus stroke embolik ini berasal dari kasus penyakit jantung
atrial fibrilation, yaitu penyakit jantung yang diakibatkan karena kelelahan dan detak jantung yang tidak beraturan. Inilah yang menyebabkan gumplan bisa terbentuk di jantung kemudia terlepas dan berjalan ke otak.
Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah.Stroke hemoragik menyumbang 13% dari total kasus stroke yang ada. Stroke hemoragik berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak disekitarnya. Kematian atau koma panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Jenis stroke hemoragik sendiri terbagi menjadi dua, yaitu aneurisma yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Yang lainnya adalah malformasi arterivenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal. Jika pembuluh darah ini yang pecah, inilah yang menyebabkan stroke hemoragik.
Stroke Ringan (Transient Ischaemic Attacks)
2 jenis stroke diatas digolongkan stroke berat, kemudian ada juga penderita yang terkena stroke ringan yang didalam dunia medis dikenal dengan nama TIA (Transient Ischaemic Attacks). Hal ini terjadi ketika aliran darah di otak berhenti sementara waktu.
Stroke jenis ini juga meskipun hanya sementara waktu, tetapi sudah memiliki gejala awal seperti stroke pada umumnya. Mulai dari kebutaan, omongan yang tidak jelas, mulut atau matah yang jatuh, hilangnya keseimbangan dan paralysis di satu bagian badan (lumpuh seluruh tubuh di bagian kanan atau kiri). Gejala ini hanya berlangsung selama beberapa menit atau pasien memiliki peluang sembuh dalam waktu 24 jam.
Gejala-Gejala umum yang terdapat pada penderita stroke antara lain :
Face (wajah) : wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai
Arms (lengan) : orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu lengan (baik
kanan ataupun kiri) karena merasa lemas dan tidak berdaya. Tidak hanya
lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami
kelemahan
Speech (cara bicara) : ucapan tidak jelas, kacau, atau tidak mampu berbicara sama sekali meskipun
penderita terlhat sadar (bibir miring sebelah) .
Time (waktu) : Jika anda sudah melihat salah satu gejala diatas, sebaiknya segera
menghubungi dokter rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain gejala FAST diatas, ada kemungkinan gejala umum pada penderita stroke adalah sebagai berikut :
- mual dan muntah
- sakit kepala yang hebat, datang secara tiba-tiba disertai dengan kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo)
- penurunan kesadaran
- sulit menelan (disfagia)
- gangguan pada keseimbangan dan koordinasi
- hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan terasa ganda
Gejala di atas merupakan gejala umum dari stroke, sehingga tidak cukup spesifik untuk menentukan jenis stroke yang dialami. Namun sejumlah gejala umum ini dapat mengindikasikan peningkatan tekanan intrakranial (tekanan otak normal) dan lebih umum terjadi pada stroke hemoragik dan stroke iskemik yang parah.
Penyebab seseorang terkena penyakit stroke dikarenakan 2 faktor diantaranya :
Faktor Gaya Hidup
1. Kebiasaan merokok
Orang yang suka merokok sejak usia muda memiliki peluang lebih besar terserang penyakit stroke.
Rokok mengandung bahan nikotin yang bisa masuk kedalam tubuh lewat pembuluh darah.
Nikotin yang menumpuk pada pembuluh darah bisa menyebabkan penyumbatan atau plak di
bagian pembuluh darah. Tentu saja hal ini menghalangi tugasnya jantung ketika memompa darah
dan mengedarkan darah keseluruh tubuh termasuk otak. Resiko stroke dari rokok memiliki
peluang tiga kali lipat lebih besar.
2. Konsumsi garam berlebihan
Di zaman modern seperti ini banyak sekali produk makanan instan dan diawetkan dengan bahan
kimia buatan.Makanan kaleng dan instan tentu saja memiliki kandungan garam yang sangat tinggi.
Selain itu masakan yang dimasak oleh restoran dan rumah makan, pada umumnya menggunakan
banyak garam agar masakannya menjadi gurih. Hal ini tentu saja meningkatkan potensi seseorang
terserang penyakit stroke. Karena garam bisa mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh dan
memicu sakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terlalu besar dapat mengakibatkan
pembuluh darah tidak kuat dan menjadi pecah yang bisa menyebabkan pendarahan otak. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya stroke.
3. Konsumsi lemak berlebihan
Penyumbatan pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak dalam tubuh. Oleh
kolestrol yang tinggi bisa membentuk plak didalam pembuluh darah hingga menyebabkan darah
berhenti mengalir menuju otak.
4. Konsumsi gula berlebihan
Konsumsi gula berlebihan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Gula yang dikonsumsi tubuh
akan disimpan dalam otot dan lemak. Gula selain memicu obesitas, dapat memicu penyakit
diabetes juga. Ketika seseorang sudah terserang penyakit diabetes, diabetes bisa menyebabkan
metabolisme tubuh menjadi kacau dan otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi akibat
menumpuknya gula dalam tubuh, hal inilah yang menyebabkan seseorang bisa menderita stroke.
Faktor Kesehatan dan Riwayat :
Metode Pengobatan Stroke :
Stroke adalah keadaan gending. Sangat penting jika sudah menemukan gejala stroke pada seseorang harus segera menghubungi dokter rumah sakit terdekat agar penderita dapat menerima perawatan sesegera mungkin. Pengobatan stroke ini juga berbeda pada stroke iskemik dan hemoragik.
Untuk mengobati stroke iskemik, dokter harus segera mengembalikan aliran darah ke otak penderita.
Aspirin adalah perawatan darurat yang diberikan UGD untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke kambuhan. Aspirin mencegah terbentuknya penggumpalan darah. Terapi dengan obat penghancur bekuan darah harus dimulai dalam waktu 3 jam jika diberikan lewat pembuluh darah vena. Semakin cepat semakin lebih baik.
Sedangkan perawatan darurat stroke hemoragik lebih ditekankan pada pengendalian pendarahan dan mengurangi tekanan di otal. Jika anda menggunakan obat warfarin (Coumadin) atau anti-platelet seperti cloidogrel (Plavix) untuk mencegah pembekuan darah, anda mungkin diberi obat-obatan atau transfusi darah untuk melawan efek pengencer darah. Anda mungkin juga diberi obat untuk menurunkan tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, mencegah vasospasme, atau mencegah kejang.
Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membantu mengurangi resiko stroke di masa depan. Upaya ini akan meningkatkan kesempatan pasien stroke untuk bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya.
Rehabilitasi pasca-stroke membantu individu mengatasi cacat yang dihasilkan dari kerusakan penyakit ini. Sedangkan TIA sendiri merupakan alarm terhadap stroke sehingga meskipun pasien TIA akan sembuh seperti sediakala dalam waktu 24 jam, pasien dengan TIA tetap harus mengonsumsi obat pengencer darah yang didapatkan dari dokter serta menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit ini.
Pemberian obat hanya sebagai langkah awal saja, selanjutnya harus dilakukan terapi atau rehabilitasi untuk penyembuhan stroke diantaranya :
1. Terapi Fisik : Penderita stroke akan mengalami perubahan pada bentuk fisiknya. Oleh karena itu
dibutuhkan seseorang yang professional dalam bidang fisioterapi untuk
mendapatkan daya motorik penderita lagi meskipun tidak 100% bisa pulih. Harus
tetap aktif bergerak, meskipun agak sulit diawalnya.
2. Terapi Obat : Penderita stroke akan diberikan beberapa jenis obat oleh dokter, terutama untuk
penderita stroke iskemik atau penyumbatan darah beku pada pembuluh darah.
Terapi ini disebut terapi trombolotik yang berfungsi menghilangkan sumbatan di
pembuluh darah yang menuju ke otak.
3. Terapi Psikologis : Pada umumnya penderita stroke akan mengalami depresi berat setelah
terjadinya serangan stroke mendadak. Jika dibiarkan terlalu lama bisa
mengganggu kejiwaan sang penderita. Terapi ini biasanya dilakukan sebelum
terapi pengobatan, dengan sang keluarga memberikan semangat kepada sang
penderita atau sang professional membantu dalam hal ini akan membuat pasien
memiliki semangat hidup yang tinggi dan mau berusaha sembuh. Karena
sembuh itu bisa terjadi ketika sang pasien memutuskan untuk mau berjuang.
4. Terapi Kognitif : Kognitif adalah kemampuan otak dalam mengelola informasi yang masuk ke
dalam otak. Ada beberapa cara terapi kognitif yang digunakan untuk
membantu penderita penyakit stroke. Salah satunya dengan komuniksi lisan
dengan penderita stroke yang kehilangan kemampuan berbicara. Terapi ini juga
dapat dilakukan oleh dari pihak keluarga sendiri. Dengan memicu
perkembangan otak pasien, hal ini dapat membuat penderita stroke sembuh.
Biaya Pengobatan Penyakit Stroke
Saat ini di Indonesia untuk perkiraan biaya pengobatan penyakit stroke berat bisa mencapai 150 juta - 450 juta per pasien. Jika pengobatan dilakukan diluar negeri, mungkin bisa memakan biaya hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu alangkah bijaknya untuk mempersiapkan dana darurat diawal. Solusinya
klik disini. Tidak seorangpun yang mengetahui masa depan, oleh karena itu persiapan dana darurat sangat penting untuk dilakukan.