Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Minggu, 27 Mei 2018



Mungkin anda bertanya-tanya, apakah benar bahwa kolestrol memiliki hubungan dengan penyakit jantung ? Atau mungkin lebih berbahaya daripada penyakit jantung ?

Apa sih sebenarnya kolestrol itu? Kolestrol merupakan lemak berlilin yang ada pada tubuh manusia dan  diproduksi oleh organ hati. Ya, kolestrol sebenarnya sudah ada secara alami didalam tubuh dan setiap tubuh kita selalu membutuhkannya. Sebagian kolestrol juga dapat berasal dari beragam jenis makanan yang sering anda makan sehari-hari.

Kolestrol memiliki peran yang sangat penting dalam membantu sistem kerja tubuh manusia karena kolestrol tersebut dapat berfungsi sebagai pembaharuan sel-sel yang rusak, menghasilkan vitamin D, menghasilkan hormon, serta menghasilkan asam empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak.

Jika kolestrol sangat baik bagi tubuh, lalu mengapa ketika mendengar kata kolestrol , pemikiran kita langsung menjadi negatif bahwa kolestrol itu buruk bagi kesehatan? Persepsi masyarakat saat ini, kolestrol adalah sebuah racun bagi tubuh yang bisa memicu berbagai macam penyakit mulai dari  strokediabeteshipertensi, hingga penyakit jantung. Hal itu benar jika kadar kolestrol didalam tubuh sudah menumpuk dan melebihi batas normal sehingga menyebabkan masalah yang serius bagi tubuh.



Kolestrol yang dikenal dengan nama biologinya lipoprotein dibagi menjadi dua jenis, yaitu kolestrol baik (High Density Lipoprotein atau HDL) dan kolestrol jahat (Low Density Lipoprotein atau LDL).
Kolestrol HDL berfungsi mengangkut kembali kolestrol yang menyebar sel-sel tubuh tersebut ke organ hati. Fungsi lemak baik ini sangat vital dalam menunjang kinjerja tubuh anda karena HDL dapat menyerap , menghancurkan dan mengeluarkan kolestrol jahat dari organ hati melalui proses buang air.40 mg/dl adalah angka kadar HDL yang ideal untuk dimiliki kaum pria, sedangkan untuk wanita adalah minimal 50 mg/dl.

Sedangkan kolestrol LDL yang disebut kadar lemak jahat berfungsi untuk mengangkut lemak dari organ hati ke berbagai sel-sel tubuh yang dianggap membutuhkan. Kolestrol LDL ini tetap harus berada didalam tubuh untuk kelangsungan kebutuhan nutrisi tubuh dan proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Kadar LDL didalam darah harus berkisar di angka 100 - 120 mg/dl.



Jika kolestrol LDL berada diatas 120 mg/dl, inilah yang menyebabkan masalah pada tubuh sehingga menyebabkan penyakit kolestrol tinggi. Apabila angka LDL berada 130-160 mg/dl, maka sebaiknya anda segera untuk mendapatkan pertolongan medis yang lebih lanjut.Dari kedua jenis kolestrol, tentu saja LDL yang dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan tubuh anda karena dapat menyebabkan penyakit kolestrol tinggi. Kolestrol LDL membentuk lapisan di dinding dinding pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan sel-sel darah sulit mengalir.

Jika kolestrol LDL berada diatas 240 mg/dl, inilah yang sering kali menyebabkan sakit berat muncul seperti strokediabeteshipertensi, hingga penyakit jantung. Kolestrol LDL akan menyumbat arteri koroner, sehingga jantung hanya mendapatkan terlalu sedikit darah dan oksigen. Hal ini bisa membuat jantung menjadi lemah dan rusak. Jika plak pecah, maka gumpalan darah dapat terbentuk diatas penumpukkan sehingga menghambat aliran darah lebih jauh lagi bahkan dapat mengalir ke arteri dibagian tubuh lain. Jika sumbatannya menghalangi aliran darah jantung, maka anda dapat terkena penyakit jantung koroner, jika sumbatannya menghalangi aliran darah ke otak maka akan terjadi stroke.

Pada kasus sebenarnya semuanya baik dan tiada yang jahat, namun beberapa studi mengungkapkan kolestrol LDL diakibatkan adanya radikal bebas yang mengoksidasi kolestrol LDL dan menjadikannya tidak baik. Kolestrol Jahat (LDL) dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di jantung sehingga pasokan darah dari dalam tubuh tidak tersuplai dengan baik karena penyumbatan di pembuluh darah. Penyumbatan terjadi karena LDL yang mengeras pada peradangan akibat darah tinggi yang merusak arteri di jantung.



Walaupun resiko kolestrol tinggi berbahaya, namun 1 daeri 3 orang Amerika tidak melakukan tes kolestrol. American Heart Association menyarankan untuk melakukan pengecekan rutin terhadap kolestrol setiap 5 tahun. Jika anda sudah membaca artikel diatas kolestrol dapat menyebabkan penyakit komplikasi, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak waspada terhadap penyakit kolestrol tinggi karena pada umumnya penyakit kolestrol tidak menunjukkan gejala- gejala. Jadi sangat disarankan bagi anda untuk melakukan pemeriksaan tes kolestrol darah.

Kolestrol LDL yang berlebih tidak langsung menunjukkan efeknya karena kerusakannya biasa terakumulasi selama bertahun-tahum bahkan puluhan tahun baru menunjukkan gejalanya. Sebagai contoh anda terkena penyakit kolestrol pada usia 30 tahun, efeknya bisa saja baru muncul ketika andaberusia sekitar 50-60 tahun. Alangkah lebih bijaknya jika anda mulai mengurangi makanan gorengan dan mengandung banyak minyak dan berolahraga yang cukup.

Penyakit berat seperti strokediabeteshipertensi, dan penyakit jantung yang diakibatkan oleh kolestrol LDL sering kali menyebabkan kerugian ekonomi yang besar sehingga keluarga harus menjual aset dan mencari pinjaman demi membiayai kesembuhan penderita. Oleh karena itu, alangkah bijaknya mempersiapkan dana darurat mulai hari ini, sebelum penyakit tidak menular ini menyerang anda. 

Selasa, 22 Mei 2018

    Penyakit Jantung Bocor yang umumnya merupakan penyakit jantung bawaan lahir, tetapi tidak dipungkiri juga dalam beberapa kasus tertentu orang dewasapun bisa mengalami jantung bocor. Jantung bocor adalah suatu kondisi dimana terdapat lubang pada sekat jantung akibat kelainan struktur jantung. Angka penderita jantung bocor cukup tinggi. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita menyebutkan bahwa terdapat 9 bayi menderita jantung bocor per 1000 kelahiran.





    Proses terjadinya jantung bocor pada janin bisa terjadi sejak masa pembuahan pada wanita yang akan hamil. Proses pembentukan jantung janin terjadi pada masa awal pembuahan (konsepsi). Formasi jantung seharusnya telah sempurna pada akhir masa trimester pertama kehamilan. Namun, tidak demikian halnya pada bayi yang mengalami jantung bocor.

    Seperti yang diketahui jantung memiliki 4 bagian yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Di antara 4 bagian tersebut, jantung memiliki sekat untuk memisahkan setiap bagiannya. Jantung kanan mengandung darah kotor yang didominasi CO2, sedangkan pada jantung kiri banyak mengandung O2. Pada Jantung normal, darah kotor dari jantung kanan dibawah terlebih dahulu ke paru-paru. Kemudian diteruskan ke jantung kiri untuk di pompa ke seluruh tubuh.

    Tetapi pada kasus jantung bocor, hal yang terjadi adalah dikarenakan sekat jantung tersebut bocor, maka terjadi pencampuran antara darah kotor dan darah bersih. Inilah yang menyebabkan jantung tidak bisa berfungsi dengan normal. Gejala Jantung Bocor antara lain :

1. Murmur jantung yang dimana adanya tambahan suara pada detak jantung, tidak bisa 
    berdetak sesuai frekuensi dan suara seperti orang normal.
2. Mudah lelah dan mudah pingsan sebab pasokan darah bersih hanya sedikit diakibatkan
    pencampuran darah bersih dan darah kotor akibat sekat yang bocor
3. Sesak nafas dan sering merasa sakit didada, hal ini terjadi karena darah kotor mengandung 
    CO2 dan darah bersih O2. Jika terjadi kebocoran jantung, tentu saja pencampuran darah ini
    mempengaruhi aliran oksigen di dada dan menyebabkan susah bernafas.
4. Organ lain bengkak, biasanya terjadi pada daerah yang dekat dengan organ jantung seperti
    pergelangan kaki yang ada dibawah, perut, pembuluh vena yang diatas leher. Penyebabnya 
    adalah penumpukan zat yang banyak. Bahkan beberapa organ memiliki warna kebiruan 
    akibat penyakit jantung bocor seperti lidah atau bagian bibir dan penderitanya sering 
    mengalami pusing.
5. Buang air kecil yang terlalu sering, dan kadar Haemoglobin yang terlalu tinggi. Normalnya 
    orang sehat memiliki kadar Hb 13,0-15,0 . Tetapi mereka yang memiliki jantung bocor bisa 
    memiliki kadar Hb nya hingga 20,0.
6. Jika penyakit jantung bocor ini dialamioleh bayi, pada umumnya ciri-cirnya adalah gampang 
    sakit, berat badannya tidak naik-naik, susah minum susu, dan gampang kelelahan.


    Kebanyakan penderita kelainan jantung harus menjalani operasi (baca juga :5 jenis operasi jantung,berapa biayanya). Namun ada beberapa kasus yang bisa disembuhkan dengan pengobatan oral. Jika harus mengambil tindakan operasi, penderita memiliki 2 pilihan yaitu melakukan operasi jantung terbuka (open heart sugery) atau memilih tindakan katerisasi; yaitu memasukkan kateter melalui lipatan paha. Kateter akan mencapai jantung dan meletakkan alat seperti payung yang berfungsi menutup kebocoran. Katerisasi adalah metode sebuah sumbatan di masukkan ke dalam lubang dengan menggunakan tabung panjang yang disebut kateter.



    Meskipun demikian, tidak semua kasus bocor jantung bisa di katerisasi, terutama jika letak kebocoran berada dibagian bawah jantung, jadi pilihannya hanya bisa melakukan operasi bedah terbuka (open heart surgery). Umumnya operasi tersebut dilakukan ketika usia bayi sudah sekitar tiga bulan, namun jika keadannya darurat, operasi bisa dilakukan sesegera mungkin. Pada beberapa kasus bocor jantung, seiring bertambahnya usia anak terkadang lubang dapat menutup sendiri. Namun, jika lubangnya terlalu besar, sebaiknya di tutup sebelum usia sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan; yaitu dengan cara ditambal atau terkadang dijahit. Jika lubang pada jantung sudah tertutup, sirkulasi darah menjadi normal.

    Setelah melakukan operasi, dokter masih akan melakukan beberapa pemeriksaan agar hasil operasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika diperlukan, dokter akan melakukan serangkaian tes seperti echokardiogram (EKG) untuk memantau kondisi pasien. Selain itu, dalam beraktivitas sehari-hari penderita tidak memiliki pantangan berarti, kecuali penderita tidak boleh terlalu capek.

Penutup
    Penyakit jantung adalah penyakit pembunuh no.1 didunia. Apapun jenis penyakit jantungnya mulai dari kecil hingga besar, jangan pernah diremehkan. Apalagi jantung merupakan salah satu organ penopang kehidupan yang sangat penting selain otak dan paru-paru.

    Penyakit berat seperti penyakit jantung sering kali menyebabkan kerugian ekonomi yang besar hingga keluarga harus menjual aset dan mencari pinjaman demi membiayai kesembuhan penderita. Oleh karena itu, alangkah bijaknya mempersiapkan dana darurat mulai hari ini, sebelum penyakit tidak menular ini menyerang anda. Untuk solusi dana darurat bisa klik disini.


Selasa, 15 Mei 2018

    Tekanan darah memiliki peranan penting dalam mengalirkan darah melalui arteri ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Darah yang dialirkan ini membawa beragam nutrisi, oksigen, dan zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan jika aliran ini mengalami masalah, itu artinya tubuh akan mengalami hambatan dalam mendapatkan nutrisi dan zat penting yang terkandung di dalam darah untuk dapat berfungsi dengan baik. 



    Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah sumber masalah bagi tubuh yang kondisinya dimana tekanan dari aliran darah begitu tinggi sehingga lama kelamaan akan menimbulkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor utama yaitu lebarnya pembuluh arteri dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung memompa. Semakin sempit pembuluh arteri dan semakin banyak jumlah darah yang dipompa jantung, maka tekanan darah pada pembuluh arteri meningkat.
    Akibatnya kondisi tekanan darah yang tinggi bisa mempengaruhi kerja organ lainnya. Yang paling sering terkena dampak langsungnya adalah organ jantung. Dokter spesialis antung dan pembuluh darah, Siska S Danny mengatakan, data mayoritas orang yang terkena serangan jantung juga menderita hipertensi. "Di Rumah Sakit Harapan Kita, 60-80 % orang yang terkena  serangan jantung ternyata positif memiliki hipertensi.


   Kenyataan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kematian memang terbukti benar. Namun, ternyata hipertensi tidak bisa menyebabkan kematian secara langsung. Cara hipertensi mengantarkan penderitanya pada kematian adalah merusak organ tubuh terlebih dahulu. Hipertensi sendiri adalah penyakit pembuluh darah yang dimana pembuluh darah terletak diseluruh tubuh mulai ujung kepala sampai ujung kaki.

    Selain menyebabkan serangan jantunghipertensi berpotensi menyebabkan gagal jantung. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang tinggi membuat jantung kerja lebih keras. Akibatnya jantung harus melawan tekanan darah yang tinggi itu. Jika jantung semakin lama membengkak, akan mengakibatkan sesak napas dan berakhir dengan gagal jantung.

    Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama di kalangan masyarakat bahkan angka kejadiannya menunjukkan peningkatan di seluruh dunia. " Tahun 2000 angka kejadiannya sekitar 26%, dan tahun 2006 meningkat menjadi 29%, "kata dr. Nani Hersunarti, Sp.JP, dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

    Hipertensi juga menjadi pemicu utama terhadap jantung koroner. Sebagian besar penderita hipertensi juga memiliki penyakit jantung koroner, di USA separuh dari pasien NSTEMI memiliki hipertensi. Penyebab kematian akibat hipertensi di USA adalah gagal rjantung sebesar 45%, infark miokard 35%, serebrovaskuler 15% , dan gagal ginjal 5%. 


    
    Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner). Ketika tekanan darah seseorang melebihi ambang batas normal yang dimana tekanan sistolik lebih tinggi 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90mmHg.

    Biasanya gejala hipertensi berupa pusing, sakit kepala, muka merah, detak jantung cepat dan berdebar-debar, pegal, tidak nyaman pada tengkuk dan kondisi tubuh yang tidak fit. Hipertensi juga biasanya sulit dideteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan dapat seringkali menyebabkan kematian secara tiba-tiba dan tanpa diduga, sehingga dikenal sebagai "silent killer" selain serangan jantung. Lalu bagaimana tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat memicu penyakit jantung koroner?

    Tekanan darah tinggi yang menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosisi koroner atau jantung koronerTekanan darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar.. Kejadian penyakit jantung koroner pada tekanan darah tinggi sering dan secara langsung berhubungan dengan tekanan darah sistolik. Penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45 - 75 tahun mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya angina pectoris dan miokard infark.

    Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting atau esensial bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu. Pada keadaan tertentu, hipertensi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbatan aliran darah, sehingga terjadilah  serangan jantungTentu saja penderita hipertensi memiliki potensi dua kali lipat menderita penyakit jantung koronerFungsi jantung yang lemah akibat hipertensi adalah suatu kondisi yang tidak bisa di pulihkan. Obat-obatan hanya mampu mencegah penurunan fungsi jantung. 

    Terakhir, hipertensi juga menyebabkan gangguan irama jantung (atrial fibrilation). Gangguan irama jantung yang paling sering terjadi adalah jenis irama jantung yang membuat serambi jantung bergetar tidak beraturan. Gangguan irama ini dapat memicu timbulnya gumpalan darah di ruang-ruang jantung. Bila bekuan darah tersebut terlepas dapat menyumbat pembuluh darah otak dapat mengakibatkan stroke.

    Untuk update seputar tentang penyakit jantung, pencegahan dan pengobatannya serta solusi biaya pengobatannya. Silakan daftarkan nama dan alamat yang ada di form di atas artikel yang anda baca. Anda akan mendapatkan solusi terbaik yang tidak saya muat di artikel publik.



Kamis, 10 Mei 2018



Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan banyak kematian pada masyarakat di Indonesia selain kanker, kolestrol, jantung, dan stroke. Bahkan World Health Organization (WHO) memperkirakan 70% populasi dunia akan meninggal diakibatkan penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantungstroke, dan diabetes.

Diabetes yang dikenal sebagai penyakit gula merupakan gangguan metabolisme terhadap cara tubuh kita menggunakan makanan untuk dicerna sebagai energi. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi dipecah menjadi glukosa, yaitu bentuk gula dalam darah. Glukosa adalah sumber utama bahan bakar tubuh. Setelah masuk di bagian pencernaan, glukosa memasuki aliran darah. Kemudian glukosa masuk ke sel-sel di seluruh tubuh dimana seharusnya digunakan untuk energi. Dalam proses ini, peran hormon insulin sangat dibutuhkan. Insulin adalah hormon yang di produksi oleh pankreas.
Insulin yang bertugas untuk memindahkan glukosa dari darah ke dalam sel-sel.

Pada orang normal, insulin selalu dihasilkan dalam jumlah yang selalu tepat oleh pankreas. Tetapi hal ini tidak terjadi pada penderita diabetes. Pada penderita diabetes, pankreas tidak memproduksi jumlah insulin cukup bagi tubuh, atau sel-sel di otot, hati, dan lemak tidak menggunakan insulin dengan benar, atau bisa jadi keduanya. Akibatnya jumlah glukosa dalam darah meningkat sementara sel-sel kekurangan energi.

Seiring waktu, kadar glukosa darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke, penyebab utama kematian orang diabetes.

Diabetes pada umumnya disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat seperti mengonsumsi banyak gorengan, kurang tidur, sering mengalami stres, kebiasaan merokok, dan minum minuman bersoda. Oleh karena itu pola hidup sehat memang sangat dianjurkan agar tidak terkena penyakit diabetes. Lalu bagaimana diabetes dapat memicu penyakit jantung?

Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung
Jika anda memiliki diabetes, anda memiliki dua kali lipat kemungkinan memiliki penyakit jantung dan stroke. Orang dengan penyakit diabetes juga cenderung untuk mengembangkan penyakit jantung dan stroke pada usia lebih awal dibandingkan orang lain. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki penyakit diabetes, telah memiliki peluang terkena satu serangan jantung.



Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol mengakibatkan terjadinya penyumbatan dan pengerasan pada pembuluh darah (asteroklerosis), yang disebabkan oleh penumpukkan lemak di dalam dinding pembuluh darah yang berfungsi mensuplai oksigen dan nutrisi ke dalam jantung. Penumpukan lemak di dalam dinding pemubuluh darah ini biasanya telah dimulai sebelum terjadinya peningkatan kadar gula darah pada seorang penderita diabetes tipe 2. Artinya berbagai faktor resiko gangguan jantung sebenarnya telah ada sebelum diabetes terjadi.

Saat lemak yang menumpuk di dalam dinding pembuluh darah ini robek atau hancur, maka hal ini akan memicu terbentuknya bekuan darah yang pada akhirnya menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Hal tersebut bahkan bisa menyebabkan serangan jantung yang dialami pengidap diabetes lebih beresiko berujung kematian, dibandingkan pada orang tanpa diabetes.

Ditambah lagi, kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke dalam otak dapat memicu terjadinya stroke, sedangkan kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ke daerah kaki dan tangan dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan pembuluh darah tepi. Selain memiliki resiko lebih besar terhadap penyakit jantung dan stroke, seorang penderita diabetes juga memiliki resiko lebih tinggi terhadap gagal jantung, yang dimana kondisi jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Keadaan ini dapat menyebabkan cairan menumpuk didalam paru-paru dan membuat penderitanya kesulitan bernapas atau membuat cairan tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan dibeberapa bagian tubuh terutama pada bagian kaki.

Di samping itu, terdapat penjelasan lain yang menyebatkan bahwa gagal jantung yang dialami pengidap diabetes dapat diakibatkan oleh dua hal. Hal tersebit bisa berasal dari mekanisme langsung seperti tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) dan mekanisme secara tidak langsung yang terjadi karena komplikasi lain yang disebabkan oleh diabetes. Beberapa komplikasi yang menjadi pemicu terjadinya gagal jantung antara lain :

Kondisi Sel yang Kelaparan 


Terjadinya perubahan kadar gula darah, pengidap diabetes akan mengalami gangguan sirkulasi darah. Gangguan tersebut mengakibatkan asupan nutrisi dan zat lainnya menjadi terhambat, termasuk untuk sel-sel didalam tubuh. Bila penderita diabetes mengalami hiperglikemia, kebutuhan makanan sel-sel tubuh tidak akan terpenuhi. Kondisi ini yang menyebabkan sel-sel menjadi kelaparan.

Pada saat resistensi insulin atau terjadinya kekurangan hormon insulin, maka gula dalam darah tidak dapat dioleh menjadi cadangan energi. Jika dibiarkan, penderita diabetes akan mengalami hiperglikemia kronis. Sel-sel yang kelaparan akan berujung pada kematian sel itu sendiri, maka jaringan tubuh yang menyusun organ-organ didalamnya akan terganggu termasuk jantung. Ketika ada bagian jantung yang terganggu, maka bagian lainnya akan bekerja lebih kerja lebih keras untuk mempertahankan kinerja bagian jantung yang terganggu. Jika hal ini terjadi terus-menerus, jantung akan mengalami kelelahan yang berakhir pada berhentinya fungsi jantung (gagal jantung).

Aterosklerosis Karena Insulin


Resistensi insulin tidak hanya berpengaruh pada sel-sel tubuh, tetapi juga pada pembuluh darah. Bila hal tersebut dibiarkan, maka penderita diabetes dapat mengalami inflamasi (reaksi tubuh terhadap benda asing yang ditandai dengan adanya gangguan organ tubuh) pada jaringan tubuh. Tingkat resistensi beriringan dengan tingginya kadar gula darah. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin tinggi pula resistensi insulin. Tingginya resistensi insulin akan menyebabkan inflamasi pada tubuh semakin parah. Sel-sel inflamasi akan memenuhi pembuluh darah. Lama kelamaan, sel-sel tersebut menumpuk dan menutupi pembuluh darah, sehingga beruju penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Kondisi inilah yang menyebabkan gagal jantung pada penderita diabetes.

Peningkatan Kadar Trigliserida


Hormon insulin tidak hanya menjadi penyebab kadar gula darah pada penderita diabetes menjadi tinggi. Namun juga menyebabkan kadar trigliserida didalam darah ikut meningkat karena hormon insulin turut berperan dalam mengontrol kadar trigliserida. Ketika gula darah yang diproses oleh insulin habis, maka trigliserida akan menggantikannya dengan mengubah lemak menjadi cadangan energi. Bila hormon insulin terganggu, maka gula darah tidak akan diproses, sehingga trigliserida pun meningkat. Kondisi ini dikenal dengan sebutan hipertrigliserida.

Akibat lainnya, kadar kolestrol jahat dan kolestrol baik pun terganggu. Kolestrol jahat akan meningkat dengan cepat, sedangkan kolestrol baik malah sebaliknya. Akhirnya, lemak akan tertimbun didalam pembuluh darah sehingga menyebabkan aterosklerosis sehingga tekanan darah turut meningkat. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga bisa berhenti tiba-tiba karena kelelahan atau gagal jantung.


Cara Mengobati Gangguan Jantung pada Penderita Diabetes


1. Terapi aspirin untuk menurunkan resiko terbentuknya bekuan darah yang dapat 
     menyebabkan  terjadinya serangan jantung dan stroke
2. Melakukan diet sehat
3. Berolahraga secara teratur untuk menurunkan berat badan, memperbaiki kadar gula darah, 
    menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolestrol, dan menurunkan lemak perut.
4. Tindakan pembedahan
5. Berkonsultasi ke dokter.

Penutup
Jangan pernah meremehkan penyakit yang bersifat tidak menular. Karena justru penyakit yang tidak menular adalah penyakit yang paling berbahaya yang menyebabkan angka kematian paling banyak di seluruh dunia. Bukan hanya itu saja, penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung dan stroke, serta diabetes sering kali menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibatnya besarnya biaya pengobatan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, alangkah bijaknya mempersiapkan dana darurat mulai hari ini, sebelum penyakit tidak menular ini menyerang anda. Untuk solusi dana darurat bisa klik disini.

Selasa, 08 Mei 2018

Salah satu penyakit berbahaya yang sering menyerang orang Indonesia adalah stroke. Biasanya penyakit stroke identik dengan penyakit jantung dan kelebihan kolestrol dalam tubuh. Apakah sebenarnya stroke itu?

Stroke adalah kondisi medis gawat darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus yang disebabkan oleh pembekuan, pengentalan darah, atau terlambatnya suplai darah dan oksigen ke otak. Penyumbatan ini bisa menimbulkan reaksi biokimia atas sel-sel saraf yang menjadi kurang berfungsi dengan baik serta pengaruhnya pada operasional sistem organ dalam tubuh. Tanpa asupan darah, sel-sel otak akan mati. Stroke menyerang bagian syaraf pada otak yang disebabkan oleh pecahnya atau penyumbatan pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan rentetan komplikasi fatal, dari kelumpuhan permanen hingga kematian. Stroke digolongkan kegawatan medis dalam dunia kedokteran. Pada tahun 2008, data dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa sebanyak 17,3 juta jiwa penduduk Indonesia harus terenggut nyawanya karena stroke. 

Menurut American Stroke Association, salah satu faktor yang dapat menyebabkan stroke adalah udia. Resiko stroke meningkat dua kali lipat saat seseorang berusia diatas 55 tahun. Stroke dibagi menjadi 2 jenis diantaranya :
Stroke iskemik 
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Stroke iskemik adalah stroke yang paling sering diidap oleh seseorang. Stroke ini bertanggung jawab terhadap 87% dari total kasus stroke yang ada.
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis yang merupakan penumpuka timbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan memblokir aliran darah diotak anda. Konsepnya mirip serangan jantung, dimana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung anda.
Stroke iskemik bersifat embolik, yang dimana bekuan darah berasal dari bagian lain ditubuh anda dan kemudian berpindah menuju otak, biasanya dari jantung dan arteri besar didada bagian atas dan leher. Diperkirakan 15% kasus stroke embolik ini berasal dari kasus penyakit jantung atrial fibrilation, yaitu penyakit jantung yang diakibatkan karena kelelahan dan detak jantung yang tidak beraturan. Inilah yang menyebabkan gumplan bisa terbentuk di jantung kemudia terlepas dan berjalan ke otak.

Stroke Hemoragik
Stroke Hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah.Stroke hemoragik menyumbang 13% dari total kasus stroke yang ada. Stroke hemoragik berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak disekitarnya. Kematian atau koma panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Jenis stroke hemoragik sendiri terbagi menjadi dua, yaitu aneurisma yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Yang lainnya adalah malformasi arterivenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal. Jika pembuluh darah ini yang pecah, inilah yang menyebabkan stroke hemoragik. 

Stroke Ringan (Transient Ischaemic Attacks)
2 jenis stroke diatas digolongkan stroke berat, kemudian ada juga penderita yang terkena stroke ringan yang didalam dunia medis dikenal dengan nama TIA (Transient Ischaemic Attacks). Hal ini terjadi ketika aliran darah di otak berhenti sementara waktu.
Stroke jenis ini juga meskipun hanya sementara waktu, tetapi sudah memiliki gejala awal seperti stroke pada umumnya. Mulai dari kebutaan, omongan yang tidak jelas, mulut atau matah yang jatuh, hilangnya keseimbangan dan paralysis di satu bagian badan (lumpuh seluruh tubuh di bagian kanan atau kiri). Gejala ini hanya berlangsung selama beberapa menit atau pasien memiliki peluang sembuh dalam waktu 24 jam.


Gejala-Gejala umum yang terdapat pada penderita stroke antara lain : 


Face (wajah)              : wajah akan terlihat menurun pada satu sisi dan tidak mampu tersenyum 
                                       karena mulut atau mata terkulai
Arms (lengan)            : orang dengan gejala stroke tidak mampu mengangkat salah satu lengan (baik 
                                       kanan ataupun kiri) karena merasa lemas dan tidak berdaya. Tidak hanya 
                                       lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami 
                                       kelemahan
Speech (cara bicara) : ucapan tidak jelas, kacau, atau tidak mampu berbicara sama sekali meskipun 
                                       penderita terlhat sadar (bibir miring sebelah) .
Time (waktu)             : Jika anda sudah melihat salah satu gejala diatas, sebaiknya segera 
                                       menghubungi dokter rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut agar tidak 
                                       terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain gejala FAST diatas, ada kemungkinan gejala umum pada penderita stroke adalah sebagai berikut :
  • mual dan muntah
  • sakit kepala yang hebat, datang secara tiba-tiba disertai dengan kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo)
  • penurunan kesadaran
  • sulit menelan (disfagia)
  • gangguan pada keseimbangan dan koordinasi
  • hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan terasa ganda 
Gejala di atas merupakan gejala umum dari stroke, sehingga tidak cukup spesifik untuk menentukan jenis stroke yang dialami. Namun sejumlah gejala umum ini dapat mengindikasikan peningkatan tekanan intrakranial (tekanan otak normal) dan lebih umum terjadi pada stroke hemoragik dan stroke iskemik yang parah.

Penyebab seseorang terkena penyakit stroke dikarenakan 2 faktor diantaranya :
Faktor Gaya Hidup 
1. Kebiasaan merokok
    Orang yang suka merokok sejak usia muda memiliki peluang lebih besar terserang penyakit stroke.
    Rokok mengandung bahan nikotin yang bisa masuk kedalam tubuh lewat pembuluh darah. 
    Nikotin yang menumpuk pada pembuluh darah bisa menyebabkan penyumbatan atau plak di 
    bagian pembuluh darah. Tentu saja hal ini menghalangi tugasnya jantung ketika memompa darah 
    dan mengedarkan darah keseluruh tubuh termasuk otak. Resiko stroke dari rokok memiliki 
    peluang tiga kali lipat lebih besar.
2. Konsumsi garam berlebihan
    Di zaman modern seperti ini banyak sekali produk makanan instan dan diawetkan dengan bahan 
    kimia buatan.Makanan kaleng dan instan tentu saja memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. 
    Selain itu masakan yang dimasak oleh restoran dan rumah makan, pada umumnya menggunakan 
    banyak garam agar masakannya menjadi gurih. Hal ini tentu saja meningkatkan potensi seseorang 
    terserang penyakit stroke. Karena garam bisa mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh dan 
    memicu sakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terlalu besar dapat mengakibatkan 
    pembuluh darah tidak kuat dan menjadi pecah yang bisa menyebabkan pendarahan otak. Hal 
    inilah yang menyebabkan terjadinya stroke.
3. Konsumsi lemak berlebihan
    Penyumbatan pembuluh darah juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak dalam tubuh. Oleh 
    karena itu tidak heran jika lemak juga dapat memicu penyakit jantung dan stroke. Lemak dan  
    kolestrol yang tinggi bisa membentuk plak didalam pembuluh darah hingga menyebabkan darah 
    berhenti mengalir menuju otak. 
4. Konsumsi gula berlebihan
    Konsumsi gula berlebihan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Gula yang dikonsumsi tubuh 
    akan disimpan dalam otot dan lemak. Gula selain memicu obesitas, dapat memicu penyakit 
    diabetes juga. Ketika seseorang sudah terserang penyakit diabetes, diabetes bisa menyebabkan 
    metabolisme tubuh menjadi kacau dan otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi akibat 
    menumpuknya gula dalam tubuh, hal inilah yang menyebabkan seseorang bisa menderita stroke.

Faktor Kesehatan dan Riwayat :

Metode Pengobatan Stroke :
Stroke adalah keadaan gending. Sangat penting jika sudah menemukan gejala stroke pada seseorang harus segera menghubungi dokter rumah sakit terdekat agar penderita dapat menerima perawatan sesegera mungkin. Pengobatan stroke ini juga berbeda pada stroke iskemik dan hemoragik. 

Untuk mengobati stroke iskemik, dokter harus segera mengembalikan aliran darah ke otak penderita.
Aspirin adalah perawatan darurat yang diberikan UGD untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke kambuhan. Aspirin mencegah terbentuknya penggumpalan darah. Terapi dengan obat penghancur bekuan darah harus dimulai dalam waktu 3 jam jika diberikan lewat pembuluh darah vena. Semakin cepat semakin lebih baik.

Sedangkan perawatan darurat stroke hemoragik lebih ditekankan pada pengendalian pendarahan dan mengurangi tekanan di otal. Jika anda menggunakan obat warfarin (Coumadin) atau anti-platelet seperti cloidogrel (Plavix) untuk mencegah pembekuan darah, anda mungkin diberi obat-obatan atau transfusi darah untuk melawan efek pengencer darah. Anda mungkin juga diberi obat untuk menurunkan tekanan di otak, menurunkan tekanan darah, mencegah vasospasme, atau mencegah kejang.

Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membantu mengurangi resiko stroke di masa depan. Upaya ini akan meningkatkan kesempatan pasien stroke untuk bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya.

Rehabilitasi pasca-stroke membantu individu mengatasi cacat yang dihasilkan dari kerusakan penyakit ini. Sedangkan TIA sendiri merupakan alarm terhadap stroke sehingga meskipun pasien TIA akan sembuh seperti sediakala dalam waktu 24 jam, pasien dengan TIA tetap harus mengonsumsi obat pengencer darah yang didapatkan dari dokter serta menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit ini.

Pemberian obat hanya sebagai langkah awal saja, selanjutnya harus dilakukan terapi atau rehabilitasi untuk penyembuhan stroke diantaranya :
1. Terapi Fisik  : Penderita stroke akan mengalami perubahan pada bentuk fisiknya. Oleh karena itu 
                           dibutuhkan seseorang yang professional dalam bidang fisioterapi untuk 
                           mendapatkan daya motorik penderita lagi meskipun tidak 100% bisa pulih. Harus 
                           tetap aktif bergerak, meskipun agak sulit diawalnya.
2. Terapi Obat  : Penderita stroke akan diberikan beberapa jenis obat oleh dokter, terutama untuk 
                           penderita stroke iskemik atau penyumbatan darah beku pada pembuluh darah.
                           Terapi ini disebut terapi trombolotik yang berfungsi menghilangkan sumbatan di 
                           pembuluh darah yang menuju ke otak.

3. Terapi Psikologis : Pada umumnya penderita stroke akan mengalami depresi berat setelah 
                                   terjadinya serangan stroke mendadak. Jika dibiarkan terlalu lama bisa 
                                   mengganggu kejiwaan sang penderita. Terapi ini biasanya dilakukan sebelum 
                                   terapi pengobatan, dengan sang keluarga memberikan semangat kepada sang 
                                   penderita atau sang professional membantu dalam hal ini akan membuat pasien 
                                   memiliki semangat hidup yang tinggi dan mau berusaha sembuh. Karena  
                                   sembuh itu bisa terjadi ketika sang pasien memutuskan untuk mau berjuang.
4. Terapi Kognitif    : Kognitif adalah kemampuan otak dalam mengelola informasi yang masuk ke 
                                   dalam otak. Ada beberapa cara terapi kognitif yang digunakan untuk 
                                   membantu penderita penyakit stroke. Salah satunya dengan komuniksi lisan 
                                   dengan penderita stroke yang kehilangan kemampuan berbicara. Terapi ini juga
                                   dapat dilakukan oleh dari pihak keluarga sendiri. Dengan memicu 
                                   perkembangan otak pasien, hal ini dapat membuat penderita stroke sembuh.

Biaya Pengobatan Penyakit Stroke
Saat ini di Indonesia untuk perkiraan biaya pengobatan penyakit stroke berat bisa mencapai 150 juta - 450 juta per pasien. Jika pengobatan dilakukan diluar negeri, mungkin bisa memakan biaya hingga miliaran rupiah. Oleh karena itu alangkah bijaknya untuk mempersiapkan dana darurat diawal. Solusinya klik disini. Tidak seorangpun yang mengetahui masa depan, oleh karena itu persiapan dana darurat sangat penting untuk dilakukan.

Minggu, 06 Mei 2018

    Operasi Bypass jantung biasanya dilakukan untuk mengobati pasien yang terserang penyakit jantung koroner. Operasi yang dikenal dengan nama Coronory Artery Bypass Graft (CABG) ditujukan untuk membuat jalan pintas saluran baru untuk mengganti saluran yang tersumbat agar suplai darah ke jantung menjadi lancar. Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardio Vaskular, Maizul Anwar mengatakan bypass mulai banyak dilakukan pada pasien jantung koroner. Menurutnya, operasi Bypass ini bisa menjadi alternatif ketika operasi pemasangan ring tidak dapat dilakukan atau memerlukan ring yang sangat banyak. Ring yang sangat banyak, tentu memakan biaya yang lebih besar, kalau sudah seperti ini sebaiknya memilih operasi Bypass saja. Operasi Bypass  sangat baik dilakukan terutama untuk pasien yang mengalami penyempitan di batang utama kiri jantung.



    Namun tidak semua penderita penyakit jantung koroner membutuhkan operasi bypass jantung. Hanya pasien tertentu saja yang sudah bisa mengubah perilaku hidup yang sehat dan sudah melakukan terapi dengan obat-obatan dengan dosis tinggi. Operasi bypass jantung dapat dilakukan apabila sudah terdapar banyak penyempitan dan penyumbatan pada saluran arteri dan biasanya membutuhkan waktu 3-6 jam. Pasien akan diberikan bius, sehingga pasien akan tertidur selama proses operasi. Ketika operasi, tulang dada beserta rusuk akan dibuka agar memudahkan dokter mudah mencapai jantung. 


Menurut American Heart Association (AHA), dokter mengambil tindakan melakukan operasi by pass jika pasien mengalami kondisi dibawah ini : 
1. Adanya gannguan jantung Stenosis Left Main Coronary Artery yang cukup nyata serta terdapat 
    sumbatan/stenosis lainnya. 
2. Angina (nyeri dada) yang tidak stabil dan tidak dapat dikontrol secara medis.
3. Respon negati pada terapi non bedah
4. Kegagalan pompa jantung pada ventrikel yang cukup progresif.
5. Beberapa jenis sumbatan pada pembuluh yang tidak dapat diatasi dengan tindakan medis lain
6. Komplikasi karena kegagalan PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)
7. Adanya sumbatan pada lebih dari satu pembuluh darah arteri

Teknik Operasi Bypass
Operasi Bypass memiliki 3 cara untuk dilakukan, masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya. Tentu saja jenis teknik operasinya akan ditentukan oleh dokter yang paling sesuai dengan kondisi penderitanya.

On-Pump Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik ini menggunakan mesin jantung paru (herat-lung machine) untuk menggantikan peran jantung. Pada saat operasi, jantung dihentikan untuk memudahkan pemasangan graft, dan tugasnya digantikan oleh mesin jantung-paru

Off-Pump Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik adalah yangpaling sering dipakai oleh para ahli bedah jantung. Teknik operasi bypass ini tidak menggunakan mesin jantung-paru. Jantung masih tetap berdenyut selama pelaksanaan operasi. Alat yang digunakan adalah alat penstabil jantung yang memudahkan ahli bedah melakukan pemasangan graft tanpa terganggu dengan denyut jantung.

Minimally Invasive Direct Coronary Artery Bypass Grafting
Teknik ini merupakan teknik yang paling baru dan paling jarang dilakukan. Pada teknik ini, tindakan operasi hanya memerlukan beberapa sayatan kecil pada disisi sebelah kiri diantara tulang iga. Biasanya dilakukan hanya untuk pembuatan bypass graft untuk satu pembuluh darah didepan.



Prosedur Operasi Bypass

  1. Ketika operasi bypass jantung berjalan, jantung akan dihentikan detaknya kemudian suhu jantung didinginkan. Para dokter akan menyuntikkan cairan pengawet ke arteri jantung. Hal ini untuk mengurangi kerusakan karena penurun aliran darah selama operasi berlangsung.
  2. Sirkulasi darah dan pernafasan akan dialihkan menggunakan mesin sehingga oksigen tetap mengalir kedalam tubuh pasien selama operasi berlangsung
  3. Pembuluh darah utama yang terdapat di tubuh (Aorta) akan dijepit ketika operasi bypass jantung berlangsung. Hal ini agar tidak terjadi aliran darah selama operasi berjalan
  4. OFF-Pump Coronary Bypass Grafting adalah metode yang paling banyak digunakan saat ini. Metode ini dapat mengurangi komplikasi sewaktu-waktu dan juga untuk proses penyembuhan yang cepat, sedangkan metode lain bekerja dengan memotong sedikit bagian dada penderita yang mengalami penyumbatan pembuluh darah tepat didepan jantung dan sumbatan terdapat pada arteri
  5. Pembuluh darah yang digunakan untuk pencangkokan dalam operasi bypass jantung adalah pembuluh vena shapena yang terdapat pada tungkai kaki bagian bawah. Pembuluh darah vena tersebut dijahit dengan arteri koroner melalui bagian yang mengalami penyumbatan. Manfaat vena tersebut dapat mengalirkan darah pada tungkai bawah yang akan diganti dengan vena yang berukuran kecil. 

  • Ada lagi yang digunakan sebagai bahan untuk mencangkok arteri jantung yakni arteri mamaria internal kiri yang ada didalam dada. Arteri ini akan dipisahkan dari dinding dada kemudian dihubungkan dengan arteri korner yang mengalami hambatan dan sumbatan. 
  • Arteri mamaria ini memiliki kelebihan penggunaan yang lebih lama namun panjanganya hanya terbatas sehingga ganya dapat dipakai untuk penyempitan yang dekat. Menggunakan arteri mamaria juga membutuhkan waktu yang lebih lama ketika operasi darurat. Untuk mencari jalan lain, bisa juga digunakan arteri pada tungkai atas.
  • Setelah operasi bypass jantung pasien akan dirawat intensif di ruang ICU, hal ini agar dokter tetap bisa mengontrol kestabilan jantung dan alat vital lain selama kurang lebih 2 hari.
  • Biasanya pasien akan mengalami frekuensi jantung yang tidak stabil selama 3 hari setelah melakukan operasi bypass jantung ini. Namun hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa obat-obatan yang diberikan oleh dokter
  • Setelah operasi, pasien akan mendapat pengawasan ketat oleh dokter karena ditakutkan akan terjadi pendarahan setelah operasi. Setelah itu pasien akan dipindahkan ke perawatan transisi atau masa pemulihan sekitar satu minggu.
  • Jahitan akan dilepas setelah satu minggu. Untuk kesembuhan total pasien membutuhkan waktu hampir 2 bulan. Pasien baru diizinkan melakukan ativitas berat setelah 2 bulan dari jarak operasi.

Biaya Operasi bypass jantung
     Operasi bypass merupakan tindakan bedah jantung yang cukup beresiko dan harus ditangani oleh ahli bedah jantung yang professional. Tindakan ini mampu menyembuhkan gejala penyakit jantung koroner dengan cepat, termasuk angina (nyeri dada). Pasien biasanya bisa kembali beraktivitas seperti biasa selama 10-15 tahun, setelahnya mungkin memerlukan operasi bypass lainnya jika tersumbat lagi. Jika anda mengidap penyakit jantung koroner parah-contohnya, beberapa arteri tersumbat dan ventrikel kiri melemah, operasi bypass dapat memperpanjang hidup anda.
   Sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan operasi bypass, pasien harus mempersiapkan besaran biaya sekitar 150 juta didalam negeri, 200 juta ke atas jika berobat diluar negeri. Biaya tersebut belum termasuk biaya rawat inap, obat-obatan, laboratorium, dan sebagainya. Jika ditotal biaya operasi bisa setara dengan harga 1 unit rumah di jakarta. Jika hal ini terjadi, apakah anda mau mengorbankan aset anda yang merupakan hal yang bisa anda wariskan ke keluarga kelak?
Untuk solusi bantuan keuangan bisa klik disini

Resiko Dilakukannya Operasi Jantung
    Setiap sebuah tindakan operasi yang dilakukan, pasti ada efek atau resiko yang dirasakan oleh sang pasien. Pada umumnya, setelah operasi Bypass jantung pasien mengalami demam, pendarahan, dan nyeri. Sehingga diwajibkan untuk pasien agar rutin mengontrol luka bekas operasinya. Selain itu, ada juga resiko lain yang mungkin dialami pasien.
  • Dapat menyebabkan penyakit stroke yang memerlukan penanganan khusu. Ada juga yang mengalami kematian setelah operasi bypass jantung dan ini dikarenakan pasien mengalami serangan jantung
  • Resiko kematian lebih sering mengintai pasien yang berumur lanjut dan memiliki penyakit jantung lemah, diabetes, paru-paru dan ginjal, perokok, dan sering minum alkohol. Operasi bypass jantung ini terjadi pada banyak wanita yang berusia lanjut.
  • wanita memiliki arteri koroner yang lebih kecil dibandingkan pria sehingga menyulitkan operasi. Namun, selama wanita masih rutin mengalami menstuasi makan resiko terkena jantung koroner sangat minim.
  • setelah melakukan operasi bypass jantung, resiko terjadi penyumbatan akan semakin berkurang sehingga resiko kematianpun dapat berkurang
  • Hanya beberapa pasien yang mengalami sumbatan lagi setelah operasi berjalan 2 minggu. Pembekuan darah biasanya terjadi karena terbawanya darah keluar dari pembuluh arteri ke dalam arteri yang telah dicangkokkan.
  • Ada beberapa pasien yang mengalami hal tersebut setelah dua minggu melakukan operasi. Pembuluh darah juga akan kembali terkena resiko sumbatan ulang setelah 5 tahun karena terbentuknya jaringan ikat untuk proses pemulihan pada pembuluh darah.
  • Operasi bypass jantung akan dilakukan lagi jika memungkinkan. Namun operasi yang kedua mengakibatkan resiko yang lebih besar yakni karena fungsi vena saphen digantikan oleh vena-vena yang lebih kecil sehingga menyebabkan pembengkakan.
  • Setelah melakukan operasi yang kedua, pasien diharuskan memakai kaos kaki sampai satu minggu. Hal ini akan membantu penyembuhan pembengkakan pada tungkai dan akan sembuh setelah satu minggu.
  • penyembuhan tulanh dada yang terluka karena operasi akan sebuh sekitar 8 minggu. Sehingga akan membatasi pergerakan pasien tidak diperbolehkan melakukan aktivitas yang berat dan melelahkan.
  • ketika operasi pasein menggunakan mesin jantung-paru maka pasien akan beresiko mengalami masalah pada ingatnnya, pasien juga akan sulit untuk berkonsentrasi.
  • Pasien disaranakn untuk selalu mengontrol pembuluh darah cangkoknya pada dokter agar bisa mengetahui masalah yang terjadi lebih awal. Juga rutin untuk selalu mengontrol luka bekas operasi pada dada dan tungkai agar terhindar dari pendarahan ataupun infeksi.
  • setelah melakukan operasi bypass jantung, pasien akan merasakan nyeri pada bahu juga pada punngung. Pasien akan merasa sering lemas, stress, insomnia, dan kehilangan nafsu makan. Kondisi ini berlangsung di 3 bulan pertama setelah operasi.
Pasien harus mengubah pola hidupnya menjadi pola hidup sehat sehingga terhindar dari resiko terkena penyakit jantung koroner kedua kalinya. Pasien disarankan untuk tidak merokok, mengurangi lemak, mengontrol gula darah dan tekanan darah.


Bagi teman-teman yang mau update seputar tips penyakit jantung, bisa subscribe dan daftar nama dan email anda yang ada diatas artikel yang anda baca. Salam Sehat.

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts