Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Selasa, 15 Mei 2018

    Tekanan darah memiliki peranan penting dalam mengalirkan darah melalui arteri ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Darah yang dialirkan ini membawa beragam nutrisi, oksigen, dan zat lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan jika aliran ini mengalami masalah, itu artinya tubuh akan mengalami hambatan dalam mendapatkan nutrisi dan zat penting yang terkandung di dalam darah untuk dapat berfungsi dengan baik. 



    Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah sumber masalah bagi tubuh yang kondisinya dimana tekanan dari aliran darah begitu tinggi sehingga lama kelamaan akan menimbulkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor utama yaitu lebarnya pembuluh arteri dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung memompa. Semakin sempit pembuluh arteri dan semakin banyak jumlah darah yang dipompa jantung, maka tekanan darah pada pembuluh arteri meningkat.
    Akibatnya kondisi tekanan darah yang tinggi bisa mempengaruhi kerja organ lainnya. Yang paling sering terkena dampak langsungnya adalah organ jantung. Dokter spesialis antung dan pembuluh darah, Siska S Danny mengatakan, data mayoritas orang yang terkena serangan jantung juga menderita hipertensi. "Di Rumah Sakit Harapan Kita, 60-80 % orang yang terkena  serangan jantung ternyata positif memiliki hipertensi.


   Kenyataan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kematian memang terbukti benar. Namun, ternyata hipertensi tidak bisa menyebabkan kematian secara langsung. Cara hipertensi mengantarkan penderitanya pada kematian adalah merusak organ tubuh terlebih dahulu. Hipertensi sendiri adalah penyakit pembuluh darah yang dimana pembuluh darah terletak diseluruh tubuh mulai ujung kepala sampai ujung kaki.

    Selain menyebabkan serangan jantunghipertensi berpotensi menyebabkan gagal jantung. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang tinggi membuat jantung kerja lebih keras. Akibatnya jantung harus melawan tekanan darah yang tinggi itu. Jika jantung semakin lama membengkak, akan mengakibatkan sesak napas dan berakhir dengan gagal jantung.

    Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan utama di kalangan masyarakat bahkan angka kejadiannya menunjukkan peningkatan di seluruh dunia. " Tahun 2000 angka kejadiannya sekitar 26%, dan tahun 2006 meningkat menjadi 29%, "kata dr. Nani Hersunarti, Sp.JP, dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

    Hipertensi juga menjadi pemicu utama terhadap jantung koroner. Sebagian besar penderita hipertensi juga memiliki penyakit jantung koroner, di USA separuh dari pasien NSTEMI memiliki hipertensi. Penyebab kematian akibat hipertensi di USA adalah gagal rjantung sebesar 45%, infark miokard 35%, serebrovaskuler 15% , dan gagal ginjal 5%. 


    
    Hasil penelitian Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka panjang akan menyebabkan terbentuknya kerak (plak yang dapat mempersempit pembuluh darah koroner). Ketika tekanan darah seseorang melebihi ambang batas normal yang dimana tekanan sistolik lebih tinggi 140 mmHg dan diastoliknya diatas 90mmHg.

    Biasanya gejala hipertensi berupa pusing, sakit kepala, muka merah, detak jantung cepat dan berdebar-debar, pegal, tidak nyaman pada tengkuk dan kondisi tubuh yang tidak fit. Hipertensi juga biasanya sulit dideteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan dapat seringkali menyebabkan kematian secara tiba-tiba dan tanpa diduga, sehingga dikenal sebagai "silent killer" selain serangan jantung. Lalu bagaimana tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat memicu penyakit jantung koroner?

    Tekanan darah tinggi yang menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya arterosklerosisi koroner atau jantung koronerTekanan darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar.. Kejadian penyakit jantung koroner pada tekanan darah tinggi sering dan secara langsung berhubungan dengan tekanan darah sistolik. Penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45 - 75 tahun mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya angina pectoris dan miokard infark.

    Padahal pembuluh darah koroner merupakan jalur oksigen dan nutrisi (energi) bagi jantung. Akibatnya, pasokan zat-zat penting atau esensial bagi kehidupan sel-sel jantung jadi terganggu. Pada keadaan tertentu, hipertensi dapat meretakkan kerak (plak) di pembuluh darah koroner. Serpihan-serpihan yang terlepas dapat menyumbatan aliran darah, sehingga terjadilah  serangan jantungTentu saja penderita hipertensi memiliki potensi dua kali lipat menderita penyakit jantung koronerFungsi jantung yang lemah akibat hipertensi adalah suatu kondisi yang tidak bisa di pulihkan. Obat-obatan hanya mampu mencegah penurunan fungsi jantung. 

    Terakhir, hipertensi juga menyebabkan gangguan irama jantung (atrial fibrilation). Gangguan irama jantung yang paling sering terjadi adalah jenis irama jantung yang membuat serambi jantung bergetar tidak beraturan. Gangguan irama ini dapat memicu timbulnya gumpalan darah di ruang-ruang jantung. Bila bekuan darah tersebut terlepas dapat menyumbat pembuluh darah otak dapat mengakibatkan stroke.

    Untuk update seputar tentang penyakit jantung, pencegahan dan pengobatannya serta solusi biaya pengobatannya. Silakan daftarkan nama dan alamat yang ada di form di atas artikel yang anda baca. Anda akan mendapatkan solusi terbaik yang tidak saya muat di artikel publik.



0 komentar:

Posting Komentar

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts