Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Kamis, 07 Juni 2018

Mungkin ada pernah mendengar istilah alat pacu jantung? Apa sebenarnya alat pacu jantung itu dan fungsinya?


Alat pacu jantung atau dikenal dengan pacemaker adalah sebuah alat kecil yang ditanamkan di bawah kulit pada daerah dekat jantung. Alat ini dapat membantu jantung seseorang dalam mengontrol denyutnya. Alat pacu digunakan untuk pasien yang menderita serangan jantung. Komponen kecil ini dimasukkan dengan prosedur operasi melalui perut atau rongga dada seseorang yang menderita aritimia atau detak jantung yang tidak teratur. Pasien aritimia dapat mengalami pola pernafasan yang terlalu cepat, lama atau tidak merata.  

Pacemaker ini terdiri dari 2 bagian, yaitu generator dan lead. Generator merupakan sebuah komputer kecil dengan baterai sebagai sumber energinya dan dibungkus dalam suatu wadah titanium. Baterai peacemaker ini dapat bertahan hingga 5-8 tahun. Sementara itu, Lead merupakan sebuah kabel yang fleksibel yang terhubungan dengan generator dan dimasukkan ke jantung melalui pembuluh darah vena. 


Sebenarnya jantung manusia sendiri mempunya pacemaker alami yang disebut nodus sinoatrial atau SA node. Nodus ini tergabung dalam suatu sistem elektrik yang mengontrol otot jantung sehingga jantung dapat berdenyut dengan irama teratur dan efisien. Gangguan pada sistem ini dapat mengakibatkan gangguan irama jantung (aritmia). Jika denyut jantung yang lambat disebut bradiaritmia, sebaliknya denyut jantung cepat disebut takiaritmia. Tetapi pemasangan pacemaker ini biasanya dilakukan pada pasien bradiaritmia. Gangguan irama jantung bisa disebabkan oleh beberapa hal  diantaranya usia tua, serangan jantung, atau kelainan bawaan.


Prosdur Pemasangan Pacemaker atau Alat Pacu Jantung dan Cara Kerjanya 
Tentu saja pemasangan pacemaker ini untuk membantu mengontrol irama denyut jantung anda. Alat ini dipasang sementara untuk memperbaiki denyut jantung lambat akibat serangan jantung, operasi, atau keracunan obat. Pacemaker juga dapat dipasang secara permanen untuk mengoreksi denyut jantung yang lambat, atau dalam beberapa kasus mengobati gagal jantung

Pemasangan pacemaker dilakukan dengan prosedur sederhana dan langsung. Alat ini dirancang untuk mengirimkan sinyal elektrik ke jantung untuk memastikan detaknya stabil yang disebut discharge rate. Detak ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Alat ini hanya dipasangkan sekali dan memiliki baterai yang dapat bertahan 6-10 tahun, tergantung jenis pacemaker yang digunakan. Semakin modern alatnya, makin banyak energi yang digunakan sehingga hanya bertahan dalam waktu yang lebih sedikit. 


Sebuah pacemaker bekerja dengan bantuan dari generator detak jantung dan sirkuit komputer yang merubah energi dari baterai menjadi detak elektrik yang secara efektif merangsang kontraksi jantung sesuai permintaan. Jika alat tersebut mendeteksi gangguan atau jantung tidak berdetak secara normal, pacemakaer akan mengirimkan sinyal elektrik, namun akan berhenti saat jantung sudah berdetak normal kembali. Pacemaker dapat mengimbangi dengan tingkat aktivitas tubuh, berkat sensor khusus yang dapat mengenali apakah tubuh lebih aktif sehingga membutuhkan discharge rate lebih cepat.

Sebelum bedah pemasangan alat pacu jantung, pasien akan melakukan tes penilaian untuk memastikan mereka sehat untuk menjalani pembedahan. Tes penilaian ini, biasanya melibatkan tes darah dan rontgen untuk menentukan jenis bedah pemasangan yang akan dilakukan diantaranya 

Implantasi transvena - Bedah pemasangan alat pacu jantung dimulai dengan pemberian bius lokal, yang membuat pasien tetap terjaga namun tidak merasakan apa-apa selama tindakan berlangsung. Setelah bius bekerja, pembedahan akan dimulai. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan seukuran 2 inci di dada bagian sebelah kiri di dekat tulang selangka. Karena alat pacu jantung ditempatkan tepat di bawah kulit, maka tidak memerlukan prosedur beresiko tinggi. Setelah alat pacu dipasang, lalu dihubungkan ke jantung menggunakan pemicu atau kabel yang diarahkan melewati pembuluh darah. Prosedur ini memakan waktu hanya satu jam namun pasien biasanya perlu tinggal di rumah sakit semalam untuk pemantauan. 

Implantasi Epikardial - Prosedur ini bekerja dengan membuat sayatan dibagian abdomen, tepat di bawah dada dan melekatkan alat pacu ke permukaan luar jantung yang disebut epikardium. Karena ini merupakan bedah terbuka, maka dibutuhkan bius total. Ini dilakukan hanya jika pasien juga dijadwalkan untuk melakukan bedah jantung terbuka. Bedah jenis ini memakan waktu pelaksanaan dan masa penyembuhan yang lebih lama.


Resiko Pemasangan Pacemaker (Alat Pacu Jantung)
Implantasi pacemaker atau alat pacu jantung terutama transvena memiliki resiko komplikasi yang rendah. Tetapi untuk menghindari komplikasi pasca bedah, pasien biasanya dilarang untuk melakukan aktivitas berat-berat dari 4-6 minggu pertama setelah pemasangan.


Setelah itu, pasien akan diizinkan melakukan aktivitas seperti biasanya. Tetapi tidak dipungkiri juga bahwa komplikasi pasca bedah dapat terjadi meskipun kasusnya jarang, tanda-tanda komplikasi sebagai berikut :
- Infeksi pada tempat dimana alat pacu jantung dipasang
- Reaksi alergi terhadap kontras atau obat bius selama tindakan
- Bengkak, memar, atau pendarahan pada lokasi generator, terutama apabila pasien sedang 
  mengonsumsi pengencer darah.
- Kerusakan pada pembuluh darah arau saraf pasien yang berada di dekat alat pacu jantung
- Kolaps paru
- Tusukan pada otot jantung pasien, yang dapat menjadi sumber pendarahan dalam selaput
   jantung 
- Komplikasi yang mengancam nyawa (tetapi hal ini sangat jarang terjadi)

Menurut ahli jantung dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dr H Aulia Sani, SpJP (K), FCJJ, FIHA, dengan kondisi seseorang yang menggunakan pacemaker, sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat dan yang membuatnya terlalu capek. Rajin melakukan kontrol juga salah satu kunci penting, minimal satu kali dalam sebulan dengan dicek menggunakan EKG. Dan pasien yang sudah menggunakan pacemaker disarankan tidak boleh terlalu gemuk dan harus menjaga level gula darah.

PERINGATAN !
Pasien yang menggunakan pacemaker harus waspada terhadap gangguan potensial dari benda-benda elektronik seperti handphone, oven microwave, dan alat pendeteksi metal. Jauhkan benda-benda elektronik dari alat pacu jantung, simpan handphone di kantung celana daripada kantung kemeja, dan hindari berada didekat microwave untuk waktu yang lama. Beritahu petugas bandara atau lokasi lain yang memiliki pendeteksi metal, karena dapat menggangu kerja alat pacu jantung.

Penutup
Sebelum memasang alat pacu jantung, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anda dan biaya yang dibutuhkan.
Jika anda menginginkan update seputar tentang jantung silakan mendaftarkan email anda diatas artikel ini dan like page penyakitjantungtips di facebook.


0 komentar:

Posting Komentar

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts