Dapatkan tips Menarik Seputar Penyakit Jantung dan Kesehatan Jantung Beserta Solusinya

Caranya cukup isi form di bawah ini :
Nama Depan :
Alamat Email :


Kamis, 03 Mei 2018

    Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah ring jantung. Ring jantung atau stent digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami penyempitan pembuluh darah jantung. Tujuan penggunaan ring jantung adalah supaya memperlebar pembuluh darah jantung dan mengurangi efek penyumbatan terhadap jantung. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami jantung koroner.

  Ring jantung atau stent adalah alat kecil yang berbentuk tabung, yang tersusun dari kawat. Pembuatan Ring jantung juga memiliki harga yang berbeda-beda tergantung bahan yang digunakan pada ring jantung. Dalam dunia kedokteran, pembuatan ring jantung biasanya digolongkan dengan 3 bahan dasar diantaranya :
1. BMS (Bare Metal Stent). Stent ini memiliki bahan dasar metal polos
2. DES (Drug Eluting Stent). Ring ini berbahan dasar sama dengan BMS namun dibalut dengan obat
    khusus. Dalam jangka 2-5 tahun, logam akan perlahan terserap oleh tubuh. Hasilnya, ring ini akan
    menyatu dengan dinding pembuluh darah dan tidak meninggalkan residu toksik.
3.BVS (Bioresorbable Vascular Stent). Stent yang satu ini berbeda dengan stent yang lain. Karena
   bahannya tidak terbuat dari metal namun berbahan polylactic acid yang dapat diserap oleh tubuh
   dalam jangka waktu tertentu. Sehingga tidak meningggalkan bekas didalam pembuluh darah.
   Namun BVS di Indonesia masih terbatas dan hanya memliki beberapa ukuran saja. Efeknya, tidak
   semua penyempitan pembuluh darah bisa menggunakan jenis ring ini. Tergantung pada
   ketersediaan ukuran. Selain itu harganya juga mahal karena bahannya impor.

Pemasangan ring jantung ini bersifat menetap, sekali dipasang maka tidak dapat lepas kembali. Oleh karena itu penggunaan bahan untuk stent harus aman bagi tubuh. Lalu bagaimana prosedur pemasangan ring jantung ini?




Proses Pemasangan Ring Jantung
    Tindakan pemasangan ring jantung tidak membutuhkan waktu yang lama, berkisar antara 30 menit hingga 1 jam tergantung dari kesulitan teknik pemasangan dan juga jumlah ring yang akan dipasang. Pasien yang menjalani tindakan ini tetap sadar, namun diberikan obat anti nyeri, obat pengencer darah untuk mencegah terbentuknya pembekuan darah, dan obat penenang agar tetap rileks. Setelah itu selang kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena yangada di selangkangan atau lengan.

    Ketika terdapat penyempitan arteri koroner atau pembuluh darah, dokter akan melakukan prosedur untuk melebarkan arteri tersebut, hal ini yang biasanya dikenal dengan istilah angioplasti. Angioplasti hampir selalu dilakukan sebelum proses pemasangan stent. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan bantuan balon. Tujuan dilakukannya angioplasti dan pemasangan ring jantung bersamaan agar jantung memiliki waktu kehidupan yang lebih lama.

   Pada proses ini, lumen pembuluh darah yang menyempit dibuka dengan menggunakan selang kateter yang pada bagian ujungnya dilengkapi dengan balon. Pada saat awal dimasukkan balon dalam keadaan kempes, kemudia selang katetr diarahkan menuju ke lokasi terjadinya sumbatan. Ditempat inilah balon yang terdapat pada bagian ujung kateter dikembangkan, sehingga menekan timbunan lemak dan membuka sumbatan yang ada. Ketika akan dikeluarkan, balon kateter kembali dikempeskan kemudian selang kateter ditarik keluar.

    Pada penggunaan ring jantung, ring ini terdapat sekeliling balon kateter. Pada saat dimasukkan ring dalam keadaan kempes, kemudian saat balon dikembangkan, ring jantung juga akan ikut mengembang. Akan tetapi pada saat selang kateter dikeluarkan, ring jantung akan tetap tinggal di lokasi untuk menjamin bahwa lumen pembuluh darah tetap terbuka. Setelah dilakukan tindakan pemasanagn, pasien dapat dirawat di rumah sakit paling lama 2 hari, bahkan ada yang langsung pulang pada hari itu juga.  Berikut video proses angioplasti dan pemasangan ring jantung



    Setelah menyelesaikan proses pemasangan ring jantung, anda disarankan untuk banyak minum air putih. Kemungkinan anda akan merasakan sakit pada bekas luka sayatan, meskipun dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan obat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. 

    Sepanjang proses pemulihan, batasi semua aktivitas fisik untuk beberapa wkatu seperti menyetir kendaraan bermotor. Meskipun tetap diperbolehkan untuk beraktivitas secara rutin, dokter akan tetap menyarankan untuk melakukannya secara bertahap setidaknya satu minggu setelah menjalani pembedahan.

Manfaat penggunaan Ring Jantung
    Pemasangan ring jantung mengurangi resiko terjadinya penyempitan kembali pada pembuluh darah arteri koroner atau restenosis setelah dilakukan tindakan angioplasti.
  Untuk mendapatkan hasil maksimal, memang pada umumnya pasien akan mengkombinasikan angioplasti dan pemasangan stent. Karena berdasarkan pengalaman dokter, jika pasien hanya melakukan prosedur angioplasti saja tanpa pemasangan ring jantung, pasien akan mengalami penyempitan kembali di tempat yang sama hanya dalam beberapa bulan saja setelah tindakan operasi dilakukan. Jika dikombinasikan dengan pemasangan stent, pelebaran pembuluh darah jantung dapat bertahan bertahun-tahun. Biasanya sekitar 7 tahun. Tindakan ini juga dinilai lebih baik dibandingkan operasi by pass jantung.  
    Biasanya biaya pemasangan stent ini berkisar 150 - 250 juta. Ring hanya perlu dilakukan sekali dan tidak perlu penggantian. Tetapi pemasangan ring bukan berarti pasien bisa sembuh dari penyakit jantung. Namun, pemasangan ring atau stent hanya berfungsi untuk mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Sedangkan untuk pengobatan penyakitnya sendiri, harus tetap rutin mengonsumsi obat dari Dokter.
Resiko Pemasangan Stent
    Pemasangan stent memiliki sejumlah resiko sama seperti tindakan bedah lainnya. Resiko atau efek samping yang mungkin dapat dijumpai adalah pembekuan darah, serangan jantung, alergi obat yang digunakan selama proses hingga komplikasi yang jarang terjadi berupa stroke dan kejang. Meskipun demikian, pilihan untuk tidak menjalani operasi pemasangan ring jantung akan berefek jauh lebih fatal sebab penyempitan pembuluh darah yang tidak ditangani ada akhirnya berdampak lebih serius bahkan dapat menyebabkan kematian.

Baca juga :Mau biaya pasang ring gratis, persiapkan dari sekarang

    Untuk info lebih lanjut seputar penyakit jantung dan solusinya, anda bisa mendaftarkan nama dan email anda di form yang berada diatas artikel yang anda baca saat ini.

Jumat, 27 April 2018

    Transplantasi jantung atau operasi cangkok jantung merupakan prosedur operasi pengangkatan jantung lama yang sudah tidak berfungsi lagi dan digantikan dengan jantung baru sehat yang berasal dari seorang pendonor. Tetapi untuk mendapatkan transplantasi jantung sangatlah tidak mudah, pasien harus mencari kecocokan terhadap donor jantung, kemudian pasien juga harus masuk dalam daftar tunggun pasien penerima donor jantung karena tidak banyak orang yang mau mendonorkan jantungnya, selain itu pengawetan jantung pun harus dilakukan dengan cara yang benar agar jantung pendonor bisa digunakan oleh penerima donor.



Adapun kriteria pasien yang bisa menerima donor jantung sebagai berikut :
1. Penyakit jantung koroner : penyempitan pada arteri yang menyumbat aliran darah ke jantung
2. Cardiomiopati : kelainan pada otot jantung yang merenggang, menebal, atau kaku
3. Kelainan jantung bawaan : pembentukan jantung yang tidak sempurna pada saat dalam 
    perkembangan janin
4. Gagal jantung : melemahnya otot jantung sehingga tidak dapat memompa darah dengan maksimal

Pasien tidak diizinkan untuk menerima donor jantung dan melakukan transplantasi jantung jika :
1. Usia pasien diatas 65 tahun karena dapat mempengaruhi kemampuan tubuh lamanya proses 
    pemulihan setelah transplantasi jantung
2. Memiliki riwayat sakit kanker, atau sakit lainnya yang dapat mempendek umur seorang pasien, 
    serta terinfeksi virus
3. Pasien yang memiliki kelebihan berat badan



    Prosedur transplantasi ini bisa dilakukan jika dokter sudah menyetujuinya dan pasien sudah dalam kondisi yang sangat darurat dan memiliki harapan hidup yang sangat kecil. Prosedur yang harus dilalaui diantaranya :
1. Menemukan donor yang tepat
    Hal ini tidak mudah, karena umumnya pendonor jantung adalah orang yang baru saja meninggal, 
    namun kondisi jantungnya dalam keadaan sehat. Sebagai contoh, orang yang meninggal karena 
    kecelakaan lalu lintas, atau karena kerusakan otak tetapi bagian organ-organ lain masih sehat. 
    Perpindahan donor jantung ini tidak boleh lebih dari 6 jam. Meskipun sudah menemukan donor 
    yang cocok, tetap banyak faktor yang perlu dicocokan seperti antibodi, ukuran jantung, golongan 
    darah, dan kemungkinan resiko yang dihadapi oleh pendonor.

2. Proses pencangkokan jantung
    Dokter bedah jantung akan mengangkat jantung pasien dengan mentranseksi aorta, arteri 
    pulmonalis, serta vena cava superior dan inferior, lalu memisahkan bilik kiri, membiarkan dinding 
    belakang bilik kiri dengan vena pulmonalis. Kemudian menyambungkan jantung donor dengan 
    menjahitnya ke cava vena, aorta, arteri pulmonalis, dan bilik kiri pasien. Khusus untuk pasien 
    yang memiliki penyakit jantung bawaan, operasi cangkok akan dilakukan pada jantung dan paru-
    paru.

3. Tetap melakukan perawatan terhadap jantung
    Setelah dilakukan proses operasi, tidak menjamin bahwa efek samping dari operasi cangkok 
    jantung tidak ada. Dampak yang dirasakan setelah operasi jantung umumnya sebagai berikut :
     - Efek samping pengobatan
       penggunaan obat imunosupresan sebagai obat yang menekan sistem kekebalan tubuh seseorang 
       bertujuan untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ yang dicangkokkan. Tetapi 
       penggunaan obat yang terus menerus ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
    - Infeksi
      Melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat pemakaian imunosupresan juga bisa menyebabkan 
      infeksi susah sembuh. Tidak heran jika para pasien yang melakukan prosedur ini akan dirawat di              rumah sakit karena infeksi yang sulit sembuh di tahun pertama sesudah operasi
   - Kanker
       Potensi kanker juga akan meningkat karena sistem kekebalan tubuh menurun akibat konsumsi 
       obat imunosupresan. Kanker limfima non-Hodgkin adalah yang paling beresiko berkembang 
       saat anda menjalani pengobatan pascatransplantasi jantung.
  - Masalah pada pembuluh arteri
       Pembuluh arteri menebal dan mengeras adalah salah satu resiko setelah melakukan transplantasi 
       jantung. Ini bisa membuat sirkulasidarah di jantung tidak lancar dan bisa memicu seseorang 
       terkena serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan ritme jantung.
 - Jantung baru yang ditolak tubuh
       Inilah adalah efek yang paling buruk dan berbahaya. Meskipun sebelum dilakukannya operasi 
       cangkok jantung, sudah berusaha menentukan pendonor jantung yang cocok dengan pasien. Hal 
       ini tetap tidak menjamin bahwa tubuh masih bisa menolak jantung baru yang dicangkok.



    Tingkat keberhasilan operasi transplantasi jantung pada manusia sangat bergantung dengan faktor resiko sebelum transplantasi. Namun rata-rata, tingkat keberhasilannya bisa mencapai hampir 95%. Resiko kegagalan semakin tinggi jika pasien berusia 60 tahun ke atas dan reaksi panel antibodi yang tinggi. 30 hari pertama pasca operasi merupakan masa yang paling krusial. Tetapi jika pasien bisa melaluinya, maka hampir 90% mereka akan hidup hingga satu tahun pertama. Pasca operasi, selain harus teratur minum obat imunosupresan, pasien juga harus check up ke dokter 3-4 bulan sekali untuk memantau perkembangan jantungnya dan memastikan jantung baru tersebut dalam kondisi bisa diterima oleh tubuh.

Operasi cangkok jantung ini selain sulit, belum ada rumah sakit di Indonesia yang bisa melakukan prosedur operasi cangkok jantung sehingga anda harus melakukan pengobatan diluar negeri. Asumsi biaya yang dibutuhkan minimal bisa mencapai 1,5 miliar rupiah. Bahkan kalau anda memilih rumah sakit di USA, anda harus membayar minimal 11 miliar rupiah untuk biaya operasi cangkok jantung.
Biaya-biaya tersebut hanya perkiraan saja, umumnya masih disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien. Untuk solusi pendanaan biaya operasi transplantasi jantung dan rumah sakit anda bisa mempersiapkan dari sekarang, tidak ada yang tahu kapan musibah akan datang meskipun anda tidak memintanya. Alangkah bijaknya jika semua dipersiapkan diawal.


     Jantung merupakan organ yang memiliki peran yang sangat penting terhadap tubuh manusia. Pada umumnya didalam dunia sains, kita mengenal jantung memiliki peran menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, jantung memiliki peran menentukan hidup matinya seseorang, tanpa jantung tidak ada satupun manusia yang bisa hidup. Tapi tahukah anda, selain berperan sebagai penyokong kehidupan bagi tubuh manusia, jantung juga merupakan pusat pikiran manusia?



   Mungkin sebagian orang berpikir bahwa selama ini, perasaan atau mood diatur berdasarkan keinginan hati (heart). Hal tersebut bukanlah merupakan sebuah mitos, tetapi ada fakta ilmiah yang membuktikannya. Seorang ilmuwan yang bernama Aristoteles, mengungkapkan bahwa jantung adalah pusat emosi dan pemikiran. Hal ini diungkapkan berdasarkan pada filsafat kuno yang dipelajarinya. Pada zaman modern ini, para ilmuwan dunia mengungkapkan hal yang sama berdasarkan penelitian yang mereka lakukan bahwa jantung memiliki sistem komunikasi yang lebih baik dengan otak daripada bagian organ tubuh manusia yang lain. 

   Dr J. Andrew Armour memastikan adanya sebuah otak yang sangat rumit didalam jantung. Di dalam jantung manusia terdapat lebih dari 40.000 neuron yang bekerja dengan presisi yang sangat tinggi untuk mengendalikan detak jantung, produksi hormon, dan penyimpanan informasi. Selanjutnya semua informasi yang diterima ini akan diteruskan ke otak . Informasi inilah yang memegang peranan penting dalam kesadaran dan pemahaman. 

    Rolin McCarty dan Mike Atkinson melalukan penelitian yang dipublikasikan dipertemuan tahunan Pavlovian Society. Mereka menemukan adanya hubungan antara jantung dan kesadaran, dibuktikan melalui aktivitas elektromagnetik jantung dan otak saat seseorang berusaha memahami sesuatu. Mereka menemukan bahwa saat performa jantung berada pada level rendah, kesadarannya pun juga akan rendah.

  Selain melalui penelitian para ilmuwan, jantung juga sebagai pusat emosi dapat dibuktikan kebenarannya lewat apa yang kita alami sehari-hari. Sebagai contoh, ketika anda merasa sedih seringkali secara spontan kedua tangan akan mendekap erat dada, yang merupakan tempat jantung berada.Atau ketika anda sedang sakit hati dan menangis, akan terasa sedikit rasa perih di sekitar dada. Hal-hal ini menjelaskan keterkaitan erat antara jantung  dan emosi/perasaan. Hal lain yang memperkuat fakta ini adalah hubungan saudara kembar, hubungan orang tua dan anak, hubungan suami dan istri.

   Selain itu, beberapa kasus operasi transplantasi jantung merubah sifat seseorang yang sebagai penerima donor jantung mengikuti sifat pendonor mereka ketika mereka hidup. 

    Nah sudah tahu kan? Jantung Manusia bukan hanya sekedar menerima dan memompa darah saja, tetapi mampu mengelola emosi dalam diri manusia. Oleh karena itu jaga kesehatan jantung anda dengan mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, berolahraga teratur, dan sering memeriksakan kondisi kesehatan anda ke dokter. Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.

Untuk update info seputar tips tentang penyakit jantung, silakan isi form yang berada diatas artikel ya. Terima kasih

sumber artikel : Unair.ac.id

Google analytics

My title page contents

viva log

facebook pixel

Blogroll

Popular Posts